Peran Formula Dalam Menjaga Demokrasi dan Mengawal Pilkada Damai
9/16/24
Ketua PD Formula Kabupaten Bogor Ust. Cevi Atmaja Wijaya, Ketua Umum PB Formula Tuan Guru Drs. Dedi Hermanto dan MS Zein Arifin. |
Untuk itu, Dedi Hermanto menjelaskan peran ulama sangat dibutuhkan dalam menjaga kondusifitas sehingga penyelenggaraan pilkada bisa berjalan damai.
"Formula Insya Allah akan memberikan pemahaman pada umat Islam untuk bagaimana berpolitik damai di Pilkada nasional serentak tahun 2024," kata Dedi Hermanto kepada dinamikanews, saat berkunjung ke Bogor, Senin (16/9/2024).
Dedi Hermanto juga mengingatkan kepada pengurus PD Formula Bogor agar ikut berperan aktif dalam mengawal pilkada berjalan damai.
"Sebagai garda terdepan penjaga peradaban, ulama dan aktivis harus berada pada posisi terdepan dalam menjadi solusi permasalahan baik ditingkat nasional maupun daerah," ujar Dedi Hermanto.
Sementara itu, Ketua PD Formula Kabupaten Bogor Ust. Cevi Atmaja Wijaya mengatakan pilkada di Kabupaten Bogor ini sangat unik. Karena banyak calon Bupati yang balihonya meramaikan jalan sampai ke pelosok kampung, akhirnya banyak yang mundur setelah Pak Rudy Susmanto berhasil menggandeng Jaro Ade yang sejak tahun 2019 pernah menolak saat di tawari menjadi calon wakil Bupati dari Ade Yasin. Di Pilkada 2024, Jaro Ade malah mau berdampingan dengan Rudy Susmanto sebagai calon wakil bupati Bogor.
"Jelas ini sebuah kejutan politik yang tidak di duga oleh calon yang lain. Dalam waktu injury time pendaftaran pilkada Kabupaten Bogor nyaris ada paslon tunggal yang melawan kotak kosong. Dan jika ini terjadi maka Demokrasi di Kabupaten Bogor sedang tidak sehat alias sakit," ujarnya
Ust Cevi bersyukur demokrasi di Kabupaten Bogor masih terjaga dengan kehadiran H Bayu Syahjohan dan Musyafaur Rahman menjadi pesaing Paslon Rudy Susmanto dan Jaro Ade di Pilkada 2024. Sehingga Demokrasi benar benar akan berjalan.
Ketua PD Forum Ulama dan Aktivis Islam Kabupaten Bogor meminta kepada semua masyarakat khususnya ulama dalam menghadapi Pilkada janganlah mengedepankan emosi. Akan tetapi harus mengedepankan cinta. Sehingga siapapun yang menang itu adalah ketetapan Allah Subhanahu Wata'ala, tanpa meninggalkan permusuhan karena beda pilihan.
"Hayu kita cerdas dalam berpolitik," kata Ustadz Cevi mengingatkan. (Zein/Nan)