Bogor Inovation Award Tahun 2024
2/29/24
BOGOR, DINAMIKA NEWS -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Badan Perencanaan Pembangunan dan Riset Daerah (Bapperida) Kota Bogor kembali menggelar Bogor Inovation Awards (BIA) 2024.
Wali Kota Bogor, Bima Arya, usai menghadiri Kick Off Bogor Inovation Award 2024 di Auditorium Perpustakaan dan Galeri Kota Bogor pada Rabu (28/2/2024) mengatakan, bahwa model kompetisi inovasi ini telah diselenggarakan sebanyak lima kali di Kota Bogor dengan tujuan memperkuat ekosistem inovasi.
Menurut Bima Arya, untuk menciptakan iklim inovasi yang baik, diperlukan dukungan internal dari birokrat untuk mengurangi budaya senioritas dan formalitas yang berlebihan.
Selain itu, lanjut Bima Arya, dukungan dari eksternal, seperti komunitas kreatif, pengusaha, dan perguruan tinggi juga sangat penting. Kita ingin Bogor selalu menjadi pusat inovasi dengan semangat untuk bersaing. Dari awal, saya telah menegaskan pentingnya menjaga agar Bogor tidak kalah dengan kota-kota lain seperti Bandung dan Surabaya,"ujar Bima Arya.
Hasil inovasi yang dihasilkan harus memiliki dampak nyata dan berkelanjutan."Tidak hanya tentang memenangkan kompetisi, kata Bima Arya, tapi juga tentang bagaimana inovasi tersebut dapat memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat.
Dalam mengaitkan inovasi dengan potensi kota Bogor, Bima Arya menyebutkan beberapa prioritas seperti peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), memperkuat Bogor sebagai kota hijau, ekonomi kreatif, sirkular ekonomi, pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), transportasi berkelanjutan, dan ekonomi kreatif.
"Ada beberapa dimensi kalau bilang kota kreatif, ada 17 sub sektor, nah itu bisa diarahkan kesana,"jelas Bima Arya.
Sementara itu, Kepala Bapperinda Kota Bogor, Rudy Mashudi menjelaskan, pada BIA tahun 2024 ini, dengan mengusung tema," Membangun Ekosistem Inovasi Kreasi Serta Menebar Inspirasi". Bidang-bidang inovasi yang diperlombakan antara lain mengenai ekonomi terbarukan, ekonomi kreatif, kebersihan dan lingkungan hidup, pangan dan agribisnis, teknologi informasi dan komunikasi, ekonomi hijau, sosial, kesehatan dan obat-obatan, pendidikan, serta transportasi ramah lingkungan.
Pemkot Bogor bakal melibatkan perwakilan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Penelitian dan Kelitbangan Provinsi Jawa Barat, akademisi Kampus, dan Kepala Bagian Organisasi sebagai juri dalam perlombaan ini.
Sementara untuk kategori peserta meliputi pemula, siswa SMP, SMA, perguruan tinggi, peneliti, masyarakat umum, dan Aparatur Sipil Negara (ASN).
Rudy berharap dengan penyelenggaraan Bogor Innovation Award tahun ini, jumlah peserta akan terus meningkat.
"Dua tahun lalu hanya 74 peserta, tahun lalu 146, dan kami berharap tahun ini akan lebih banyak lagi,"jelas Rudy.
Rudy mengungkapkan, bahwa pemenang kompetisi ini tidak hanya akan mendapatkan penghargaan, tetapi juga akan difasilitasi untuk mengembangkan inovasinya lebih lanjut.
"Kami telah bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memberikan fasilitasi dan inkubasi bagi para pemenang, termasuk melalui kerjasama dengan IPB untuk sektor kuliner terkait kemasan," jelasnya.
Seperti tahun sebelumnya, Bapperida bakal memberikan hadiah berupa uang tunai dengan total Rp126 juta. Peserta yang berhasil mendapat juara 1 akan dihadiahi uang tunai sebesar Rp10 juta. Sementara untuk juara 2 mendapat Rp7,5 juta dan juara ketiga memperoleh Rp 5 juta. Sedangkan untuk kategori Aparatur Sipil Negara (ASN), dana tersebut akan dicari melalui sponsor, karena tidak dapat diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD),"jelas Rudy.
Disampaikan Rudy, bahwa tahap sosialisasi dan pendaftaran BIA 2024 akan dilakukan selama 2 bulan ke depan hingga Bulan April 2024.
"Setelah itu akan dilanjutkan dengan tahap seleksi administrasi di Bulan Mei 2024, lalu tahap evaluasi secara substansi di Bulan Juni 2024. Para peserta selanjutnya akan mengikuti tahap presentasi dan wawancara di Bulan Juli 2024. Pengumuman peserta terbaik akan disampaikan pada Bulan Agustus 2024 mendatang,"papar Kepala Badan Perencanaan Pembangunan dan Riset Daerah Rudy Mashudi. (Ismet)