-->

Bapenda Kota Bogor Gelar Sosialisasi Tata Cara Pendaftaran E-SPPT PBB P2

BOGOR, DINAMIKA NEWS -- Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bogor, menggelar sosialisasi tata cara pendaftaran Elektronik-Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (E-SPPT) Pajak Bumi Bangunan (PBB) Perdesaan dan Perkotaan (P2) dan penyampaian Pajak Daftar Himpunan Ketetapan Pajak (DHKP) Pajak Bumi Bangunan (PBB) Perdesaan dan Perkotaan (P2) Tahun 2024 kepada Camat dan Lurah se-Kota Bogor.

Sosialisasi yang berlangsung Jum'at (2/2/2024) di Paseban Sri Baduga Balaikota Bogor tersebut diharapkan kesadaran masyarakat membayar PBB P2 bisa lebih meningkat.

Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan, sosialisasi E-SPPT PBB P2 bertujuan dengan harapan target yang ditetapkan tahun 2024 sebesar Rp 306,9 miliar bisa tercapai.

Terkait strateginya, kata Dedie A Rachim akan dipikirkan dan dijalankan bersama oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta aparatur wilayah. 

Untuk aparatur wilayah juga perangkat daerah harus mampu menyukseskan E-SPPT karena hasil yang diupayakan akan kembali kepada masyarakat, jadi uang rakyat kembali ke rakyat," kata Dedie.

Ada beberapa hal lanjut Dedie A Rachim yang harus diwaspadai terkait kecenderungan penurunan dari sisi pendapatan sektor jasa dan perdagangan akibat dari rencana pemindahan ibukota negara yang sudah diundang-undangkan yang ditetapkan pemerintah bukan sekedar wacana.

"Dedie A Rachim mengingatkan pendapatan Kota Bogor tidak lepas dari sebagai daerah penyangga ibukota. Sektor jasa perdagangan utamanya hotel dan restoran berkaitan erat dengan kegiatan instansi pemerintah pusat, lambat laun trennya akan menurun. Pemindahan ibukota dan aktivitas lembaga negara yang tadinya bisa dilaksanakan di sekitar Jabodetabek sampai Bandung akan pindah ke daerah sekitar IKN," tutur Dedie. 

Untuk itu, Dedie A Rachim mengatakan, kami harus cari terobosan baru agar potensi pendapatan Kota Bogor yang bisa dipakai atau dimanfaatkan untuk pembangunan tetap ada. Caranya mempermudah investasi perizinan sehingga ada kesempatan atau peluang berusaha bagi masyarakat termasuk penambahan potensi pendapatan untuk Kota Bogor. jadi ini bagian dari upaya kami, bagaimana E-SPPT kedepan akan menjadi andalan untuk melaksanakan pembangunan,"jelas Dedie A Rachim.

"Selain tren penurunan, melihat struktur pendapatan Kota Bogor yang didominasi BPHTB dan PBB yang sifatnya tradisional, maka Kota Bogor harus membuat langkah-langkah politis dan konkrit untuk menyelaraskan tata batas untuk kemudian menghasilkan sebuah pendapatan baru bagi Kota Bogor. Untuk itu semua harus mendukung dan optimis hal ini, karena bisa menjadi penyelamat bagi Kota Bogor,"jelas Dedie A Rachim.

Perbaikan tata batas, selain memperbaiki bidang tanah digital di BPN, berpotensi meningkatkan PBB Kota Bogor. Ini menjadi agenda kedepan bagaimana upaya kami kedepan meningkatkan PBB. Strategi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar bersedia membayarkan PBB, diantaranya pemberian insentif berupa diskon yang jumlah bervariasi. Insentif bagi para petugas diharapkan meningkat agar menjadi motivasi dalam mengejar target," pungkasnya.

Sementara itu, Sekretaris Bapenda Kota Bogor, Tyas Ajeng Fitriani Prihandari menjelaskan, Bapenda mempunyai terobosan E-SPPT yang sudah mendapatkan penghargaan, sehingga ini salah satu inovasi Kota Bogor yang sudah mendapat penghargaan di level nasional. E-SPPT ini memberikan kemudahan dalam hal distribusi, tadinya distribusi manual door to door yang belum tentu juga masyarakat mendapatkan tagihannya. 

Sekarang dengan E-SPPT ini bisa langsung masuk ke WhatsApp atau Email dari Wajib Pajak (WP). Sekarang kami berikan stimulus diskon 15 persen untuk yang membayar dibulan Februari 2024, 10 persen yang bayar di bulan Maret 2024, dan 5 persen di bulan April 2024. Harapan kami dengan adanya stimulus ini, banyak masyarakat yang mendaftarkan ke E-SPPT karena cakupan E-SPPT ini belum semua mendaftarkan," tutur Tyas.

Dengan program stimulus ini, lanjut Tyas kenapa yang diberikan diskon hanya yang sudah mendaftar E-SPPT, karena untuk meningkatkan cakupan pendaftaran E-SPPT. Bapenda sudah tidak lagi mencetak SPPT manual, pendistribusian sudah online semua. Kemudian masyarakat yang akan membayar juga diberikan kemudahan, sekarang ada 21 chanel pembayaran bisa melalui market place, QRIS, minmarket dan lainnya.

"Jadi masyarakat mau bayar PBB Sekarang gak usah mencari SPPT ke lurah atau pa RT. Ketika mau membayar tinggal klik aja bayar melalui e-commerce atau 21 channel pembayaran tadi. Harapan kami masyarakat bisa menjalankan kewajiban membayar pajak itu di awal tahun ini. Sosialisasi ke aparatur wilayah ini, mudah-mudahan meningkatkan kesadaran masyarakat. Karena angka E-SPPT sendiri baru 52 persen," kata Sekretaris Bapenda Kota Bogor Tyas Ajeng Fitriani Prihandari. (Ismet)

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel