DPP AMSI Pertanyakan Investasi Rempang Eco City Untuk Siapa
10/07/23
JAKARTA, DINAMIKA NEWS -- Angkatan Muda Satuan Karya Ulama (AMSI) mengapresiasi Kegiatan Silaturahmi Organisasi Islam yang terhimpun dalam Majelis Ulama Indonesia (MUI) bersama Komnas Ham, dan Perwakilan Pemerintah, Jumat (06/10/2023) di kantor MUI.
Dalam kegiatan tersebut turut hadir Ketua Dewan Masjid (DMI) M. Jusuf Kalla (JK), Wakil Ketua Bidang Internal Komnas Ham Pramono Ubaid Tanthowi, dan Sekjen MUI Buya Amirsyah Tambunan.
Ketua DPP Bidang OKK AMSI Jiaul Haq, merasa perhitain kepada bangsa Indonesia saat ini, demi alasan Investasi masyarakat Pulau Rempang harus terusir dari tempat kelahiranya dimana Masyarakat melakukan penolakan terkait dengan upaya pembebasan lahan, dimana Masyarakat berharap agar tetap tinggal di tanah kelahiranya namun disambut dengan dentuman gas air mata.
"Investasi sejatinya dilakukan untuk mensejahterakan masyarakat sekitar yang terdampak Investasi bukan malah mengusir masyarakat sekitar, jika Masyarakat sekitar terusir lalu untuk siapa investasi itu di tunjukan dan siapa yang tersejahterakan, siapa yang akan mengisi pulau rempang itu Ketika di tinggalkan oleh Masyarakat Pulau Rempang," ungkap Haq yang biasa di sapa Gus Haq.
Lanut haq, menyoroti penggunaan lahan sekitar 17. 000 hektare untuk Investasi Kawasan industri Pulau Rempang, kenapa Masyarakat mesti pindah sedangkan menurut Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menjelaskan dari total 17.600 hektare Pulau Rempang, hanya sekitar 8.142 hektare saja yang bisa dikembangkan, karena sisanya merupakan Kawasan hutan lindung. Luasan itu terdiri dari 570 hektare areal dengan status APL (Areal Penggunaan Lain) dan seluas 7.572 hektare bersetatus HPK (Hutan Produksi Konvensi).
Apakah investasi Pabrik Kaca membutuhkan 17 ribu hektare lahan sehingga harus mengusir masyarakat Pulau Rempang, apa ada alasan lain dimana akan di isi oleh penduduk lain, dimana Kawasan itu sangat strategis, pungkasnya. (Rls/Nan)