Anggota PWI Kabupaten Bogor Takjub Melihat Lokasi Penambangan Emas PT Antam Pongkor
Tambang emas Pongkor berada di Kawasan Taman Nasional Gunung
Halimun Salak, Kabupaten Bogor, tepatnya di Desa Bantar Karet, Kecamatan
Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Lokasi tambang emas ini berjarak sekitar
90 km dari Jakarta, atau bisa ditempuh selama kurang lebih 3 jam perjalanan
darat.
Lokasi tambang berada pada ketinggian 600 mdpl namun
aksesnya cukup mudah, dengan menyusuri jalan setapak pedesaan di kaki gunung
Pongkor yang melalui beberapa kecamatan seperti Kecamatan Leuwiliang dan
Kecamatan Nanggung.
Untuk mendapatkan emas-emas dari urat tanah yang terpendam
di dalam tanah, dibangun terowongan utama berdiameter 3,3 meter setinggi 3
meter. Jalur terowongan tersebut apabila terus diikuti akan tembus sampai perut
Gunung Pongkor yang berjarak sekitar 4 kilometer.
Dalam kunker tersebut, jajaran PWI Kabupaten Bogor, diterima
langsung oleh CSR Manager PT. Antam, Tbk UBPE Pongkor Arif Rahman Saleh..Ketua
PWI Kabupaten Bogor, Subagiyo menyampaikan, dalam kunkernya itu selain mengenal
jajaran direksi PT. Antam Tbk, UBPE Pongkor Bogor, juga sebagai langkah keingintahuan
pihaknya secara langsung bagaimana proses produksi dari perusahaan
tersebut.
“Karena kebetulan saya pribadi belum pernah melihat secara langsung
bagaimana proses produksi yang dilakukan PT. Antam Tbk, UBPE Pongkor Bogor,”
kata Subagiyo.
Sementara Manager CSR PT Antam Tbk UBPE Pongkor, Arif Rahman
Saleh mengatakan , segenap jajarannya merasa bangga atas kunjungan kerja yang
dilakukan pengurus dan anggota PWI Kabupaten Bogor ke PT. Antam Tbk.
“Semoga kunker yang dilakukan teman-teman insan pers yang
tergabung di PWI Kabupaten Bogor ke jajaran direksi PT. Antam Tbk, UBPE
Pongkor, bisa sesuai apa yang diharapkan,” ungkap Arif Rahman Saleh.
Ia melanjutkan, pihaknya tak lupa menyampaikan permohonan
maaf kepada PWI Kabupaten Bogor lantaran pimpinan tertinggi di perusahaan
pendulang emas murni asli Bogor ini, tak bisa dapat hadir dalam kunjungan kerja
oleh organisasi keprofesian kewartawanan tertua di Indonesia tersebut.
“Saya sampaikan permohonan maaf, karena pimpinan kami tidak
bisa menyambut secara langsung karena adanya acara dari kementerian ESDM di
Jogjakarta yang dihadiri oleh KTT, dan giat itu tak bisa tinggalkan ole beliau.
Untuk itu saya ditugaskan oleh pimpinan kami tersebut, untuk menyambut dan
menerima bapak-bapak semua pada kesempatan hari ini,” bebernya. (rls/Jamil)