Wujudkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik, Pemkab Bogor Implementasikan Aplikasi Srikandi
SUKARAJA, DINAMIKA NEWS – Pemerintah Kabupaten (Pemkab)
Bogor melalui Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah (DAPD) Kabupaten Bogor
meluncurkan aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi
(Srikandi). Hal ini sebagai wujud implementasi Sistem Pemerintahan Berbasis
Elektronik (SPBE) di Kabupaten Bogor.
Mewakili Plt. Bupati Bogor, Sekretaris Daerah (Sekda)
Kabupaten Bogor, Burhanudin meresmikan peluncuran aplikasi Srikandi di Hotel
M-One, Sukaraja, Selasa (27/6). Hadir pada peluncuran tersebut Kepala Arsip
Nasional Republik Indonesia (ANRI), Imam Gunarto, perwakilan Dispusipda
Provinsi Jawa Barat, para kepala dinas, Camat dan Dirut RSUD, serta perwakilan
perangkat daerah se-Kabupaten Bogor.
Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor, Burhanudin menjelaskan,
penggunaan aplikasi Srikandi dalam tata persuratan di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Bogor merupakan bagian dari implementasi Sistem Pemerintahan Berbasis
Elektronik (SPBE) serta upaya untuk beradaptasi dengan kecepatan perkembangan
teknologi.
“Aplikasi Srikandi menjadikan sistem surat menyurat
terintegrasi secara elektronik sehingga semakin mudah, cepat, dan akurat mulai
dari proses pembuatan, penandatanganan, pengiriman, termasuk penyimpanan
dokumen menjadi lebih efisien dan terstruktur,” jelas Burhanudin.
Ia menambahkan, kita dapat memonitor status surat secara
real-time, mengurangi risiko kehilangan atau tumpang tindih data sehingga akan
meningkatkan transparansi, efektivitas dan efisiensi dalam tata kelola
pemerintahan. Dengan pengelolaan arsip yang baik, tata kelola birokrasi
pemerintahan jadi semakin profesional sehingga mendukung kepada upaya
pencapaian tujuan pembangunan dan pelayanan terhadap masyarakat jadi semakin
prima.
“Saya perintahkan kepada seluruh kepala perangkat daerah dan
camat di lingkungan pemerintah Kabupaten Bogor agar segera menggunakan aplikasi
Srikandi di dinasnya. Kepada Dinas Arsip, agar mengawal dan mendampingi untuk
memastikan integrasi aplikasi Srikandi, ini berjalan baik,” tandas Burhanudin.
Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Imam
Gunarto mengatakan, Kabupaten Bogor sudah memberikan contoh yang baik bagi kota
kabupaten lainnya, hari ini aplikasi Srikandi sudah diluncurkan dan semoga
pemerintahan berbasis digital menjadi tradisi.
“Dalam konteks agenda pembangunan bidang kearsipan harus
mendukung tiga sektor pertama yakni penyelenggaraan pemerintahan yang bersih,
penyelenggaraan pemerintahan yang modern, dan penyelenggaraan pemerintahan yang
tertib dengan reformasi birokrasi. Kemudian kearsipan harus mendukung kemajuan
kebudayaan terkait dengan karakter bangsa,” kata Imam.
Menurutnya, itu semua merupakan arahan Presiden Republik
Indonesia terkait penyelenggaraan kearsipan secara nasional. Maka di Kabupaten
Bogor, arahan tersebut juga harus diselenggarakan dengan baik.
“Presiden juga mengarahkan kita semua untuk meninggalkan
cara-cara lama dalam mengelola arsip. Cara-cara lama yang tidak efisien, dan
menyulitkan kita menemukan arsip. Dengan beralih ke cara-cara baru yang
menggunakan inovasi teknologi informasi,” ujarnya.
Imam menerangkan, dalam hal pelaksanaan SPBE, ANRI
mewujudkannya dengan Aplikasi SRIKANDI, yang merupakan perpaduan dari praktik
kearsipan dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi.
“Adanya penyelenggaraan SPBE dalam bidang kearsipan,
kegiatan penyelenggaraan pemerintahan pada akhirnya dapat tersambung melalui
penggunaan Aplikasi SRIKANDI di lingkungan instansi masing-masing dengan
penyesuaian tertentu,” terang Kepala ANRI, Imam Gunarto.
Selanjutnya, Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah
(DAPD) Kabupaten Bogor, TB. Luthfie Syam mengungkapkan, penggunaan aplikasi
Srikandi ini harus kita lakukan dengan segera, kita ingin membangun kesadaran
bersama agar Srikandi bisa kita jalankan. Saat ini sudah jalan tinggal
dioptimalkan salah satunya melalui kegiatan hari ini.
“Adminnya sudah ditunjuk, sudah ada surat tugasnya, datanya
sudah di kami, user ID sudah diberikan, sarananya sudah ada, dan kami juga
sudah menyediakan Arsiparis penghubung yang ditunjuk melalui SK Bupati. Mari
sama-sama kita dukung karena ini demi kepentingan kita semua,” ungkap Luthfie.
Luthfie menambahkan, alhamdulillah dalam Penilaian Mandiri
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) dari sekitar 8 sampai 10 yang
diintervensi, salah satunya adalah urusan kearsipan, kami memberikan kontribusi
yang terbaik. (*/Red)
Sumber Diskominfo Kabupaten Bogor