-->

Bikin Macet, Pasar Minggon Babakan Raya Di Tutup

 Setelah ditutupnya pasar minggon, jalan Babakan Raya hingga jalan Babakan Tengah di Desa Babakan, Kecamatan Dramaga terlihat rapi dan tidak macet lagi.

DRAMAGA, DINAMIKA NEWS - Gegara menimbulkan kemacetan dan memunculkan kesemwrawutan yang berlangsung selama bertahun tahun, akhirnya ratusan pedagang pasar tumpah yang disetiap hari minggu mangkal meramaikan jalan Babakan Raya hingga jalan Babakan Tengah di Desa Babakan, Kecamatan Dramaga, sejak dua minggu ini dilarang berjualan lagi oleh pemerintah desanya.

Penutupan pasar tumpah alias pasar kaget minggonan di Desa Babakan yang sudah berlangsung dua minggu dan selamanya itu, dituding sebagai biang keladi kemacetan dan semwrawutnya jalan utama desa pimpinan Ahmad Yani ini, termasuk juga sebagai penyebab timbulnya sampah sampah disepanjang jalan Babakan Raya manakala pasar Minggon tersebut selesai pada sore harinya.

"Benar..!!,  terhitung sudah minggu kedua pasca Lebaran, semua kegiatan pedagang kaki lima (PKL) khususnya bagi yang ngampar di sisi jalan di Sepanjang Babakan Raya dan Babakan tengah, kami larang berjualan selamanya", kata Ahmad Yani Kepala Desa Babakan kepada DinamikaNews.

menurut Yani, tujuan ditutupnya kegiatan Pasar Minggon di depan kantor desanya tersebut, tak lain untuk menjadikan kawasan Desa Babakan kembali nyaman dan tidak macet lagi, apalagi semwrawut.

"Selain keberadaannya bikin macet, Pasar Minggon tersebut juga, sering meninggalkan sampah sampah plastik dan sampah kertas, maupun sampah lainnya hingga berserakan mengotori jalan seusai mereka tutup disore harinya. Makanya untuk menjadikan kawasan Desa Babakan kembali nyaman dan lancar, ya kami tutup."tegasnya.

Agar diketahui sambung Kades Yani, pelarangan berjualan bagi para PKL di hari minggu itu, khusus bagi pkl yang ngampar, adalah untuk selama lamanya.

"Sementara bagi PKL yang pakai gerobak dan memang sudah ada lebih dulu berjualan di Babakan Raya, tetap diperbolehkan untuk berjualan, namun mereka wajib untuk mematuhi aturan yang diberlakukan oleh pemerintah desanya", tandasnya.

Sementar Joni Sudirman alias Uda, warga Lubuk Kilangan Padang, pedagang kaki lima Pasar minggon Desa Babakan yang terkenal paling rajin buka lapak jualannya setiap Minggu pukul 4 pagi, mengaku pasrah tak boleh berjualan lagi di Pasar Minggon Babakan yang ditutup oleh pemerintah desanya.

" Ya apa boleh buat sudah nasib saya untuk mematuhi aturan desa Babakan. Selanjutnya Saya akan pulang kampung saja dulu ke Lubuk Kilangan, baru setelah itu saya kembali ke Pasar Jatinegara Jakarta untuk buka usaha lagi jualan baju anak anak."pungkasnya. (BJ)

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel