Usai Study Tour, 7 Siswa SMAN 1 Cileungsi Diancam Di Keluarkan
1/12/23
Bogor, Dinamika News -- 7 Siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Cileungsi, Kabupaten Bogor, diancam di keluarkan dari sekolah atau diminta mengundurkan diri. Penyebabnya saat studi tour ke Bali ketujuh siswa tersebut, kedapatan melanggar tata tertib sekolah.
Hal itu dikeluhkan oleh salah satu orang tua murid, yang berinisial HA. Menurutnya, setelah anaknya pulang dari study tour ke Bali, pihak dari sekolah melakukan pemanggilan. "Saat anak saya ikut Study Tour ke Bali pada bulan Januari 2022, oleh pihak sekolah, dengan membayar uang Rp 2,4 juta, setelah pulang saya mendapatkan laporan, anak saya bersama teman-temannya telah minum-minuman keras," tuturnya.
Setelah dipanggil, para orang tua murid diminta oleh pihak Siswa SMAN 1 Cileungsi untuk membuat surat pengunduran diri. Karena sudah kelas 3 menjelang ujian, mereka akhirnya menolak permintaan sekolah.
"Saat dipanggil oleh pihak sekolah, saya diminta oleh pihak sekolah untuk membuat surat pengunduran diri dan pindah kepada para orang tua murid dan menyampaikan jika sekolah ke tempat lain. Tetapi saya menolaknya, karena anak saya ini kelas 3 sebentar lagi akan mengikuti ujian," jelasnya.
Bahkan, ia juga mengaku bahwa anaknya tidak diperbolehkan untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar. Padahal pihaknya belum membuat surat pernyataan.
"Anak saya sudah 3 hari tidak boleh masuk sekolah, dianggap sudah keluar dari sekolah tersebut. Anak saya padahal belum membuat surat pernyataan mengundurkan diri, dengan adanya keputusan dari pihak sekolah ini, sangat membuat saya kecewa," ujarnya.
Sementara Wakil Kepala Sekolah SMAN 1 Cileungsi, Etty mengatakan, sebenarnya pihaknya tidak pernah menandatangani surat pengunduran diri.anaknya terlibat minum-minuman keras (Miras). mengeluarkan siswa, jadi yang sekarang terjadi adalah pelanggan terhadap tata tertib, yang sebelumnya sudah diingatkan.
"Jadi batas pelanggaran sekolah SMAN 1 ini dibatasi merokok, rokok itu sudah termasuk pelanggaran berat. Kemudian saat di Bali ada siswa yang melanggar aturan sekolah, sampai minum-minuman keras," ucapnya.
"Jadi intinya kalau tata tertib sekolah itu dibatasi sampai rokok, tapi namanya anak yang melanggar, kami yang punya tanggung jawab saat di Bali, maka kami amankan," sambungnya.
lebih dalam Ia menjelaskan, di Bali itu banyak pedagang minum-minuman keras, bahkan tersedia di minimarket hingga di emperan.
"Saya kasih tau ya, di Bali itu indomaret pun jual minuman keras, emper-emperan jual arak, itulah Bali, tapi kalau kita ke Bali bukan berarti kita jadi orang Bali, jadi orang bule yang minum-minuman alkohol," jelasnya.
Saat akan berangkat ke Bali Ia juga sudah memberikan pengarahan kepada murid-muridnya, berkunjung ke Bali bukan berarti ikut budaya sana.
"Jadi jangan salahkan Bali nya, memang Bali sepeti itu, polisi Bali juga tidak melarang menjual minuman, yang melarang adalah tata tertib sekolah SMAN 1 Cileungsi, maka saat kunjungan ke Bali yang dipakai tata tertib sekolah," tukasnya. (Jamil)