Proyek GOR Bogor Selatan Menyisakan Masalah, Walikota Ditagih Hutang Rp 135 Juta
1/12/23
Bogor, Dinamika News -- Dibalik pembangunan proyek GOR Bogor Selatan yang diresmikan Walikota Bogor belum lama ini. Ternyata menyisakan masalah terkait hutang piutang. Toko material PD Makmur Najah, keluarkan ultimatum "Lunasi atau dibongkar".
Terkait sisa hutang, Toko material desak Pemkot Bogor segera melunasi sisa hutang tersebut yang tertunggak sebesar Rp135 juta dari total Rp235 juta.
Karena hingga saat ini hutang tersebut tak kunjung dibayar. PD Makmur Najah memasang kertas karton bertuliskan, "Pak Walikota mohon dilunasi hutang proyek GOR Bosel ini", dan "Lunasi atau dibongkar". Tulisan itu terpasang jelas di GOR Bogor Selatan pada Rabu 11 Januari 2023.
Kuasa H Makmur PD Makmur Najah, Agung Firmansyah, mengungkapkan, hingga saat ini belum dilakukan pembayaran sisa hutang material sebesar Rp135 juta. Permasalahan hutang ini sempat diambil alih ditangani Ketua KONI Kota Bogor Benninu Argoebie.
Dia berjanji akan membayar pada tanggal 7 Januari sebesar Rp. 50 juta, namun hingga saat ini hutang tersebut tak kunjung dibayar. Lalu kembali menjanjikan dan akan dibayar tanggal 9 Januari. Kenyataan hingga hari ini tidak ada kabar apa pun dari Ketua KONI Kota Bogor.
"Kami menunggu sampai semalam. Tapi tidak ada informasi ataupun kabar soal pembayaran. Janjinya kemarin mau dibayar Rp. 50 juta dulu, tapi tidak ada juga ada pembayaran," kata Agung.
Pihaknya juga meminta kepada Walikota Bogor Bima Arya untuk turun tangan dan membantu menyelesaikan persoalan hutang piutang material tersebut.
"Kami minta segera dibayar hutang material ini. Ini kan pembangunan milik Pemkot Bogor, Walikota harus turun tangan, karena selama ini hanya janji saja, tapi tidak ada penyelesaiannya," jelas Agung.
Terpisah, saat dihubungi via selular, Ketua KONI Kota Bogor Benninu Argoebie mengatakan, sebenarnya ini domainnya bukan tugasnya.
Benninu mengatakan, pihaknya hanya membantu saja. Itu CV Emmasindo sudah bayar lunas 100 persen kepada penyedia barang yaitu Arfiyatna dan materialnya diambil dari PD Makmur Najah.
"Kita sudah bayar 100 persen ke Arfiyatna. Artinya Arfiyatna tidak membayarkan ke PD Makmur Najah. Kita tidak mau tahu itu, dari awal sudah ada masalah. Akhirnya mau tidak mau CV Emmasindo turun melihat bahwa ada belum di lunasi dan masih ada tunggakan," katanya.
Diakui, memang ada biaya resensi. Menurutnya, dengan itikad baik akhirnya dibayar Rp100 juta ke toko PD Makmur. Namun demikian diakui pula masih ada kurang sekitar Rp135 juta.
"Ini bukan kewajiban kita, melainkan kewajiban Arfiyatna. Sekarang orangnya masih dicari," ujar Benninu.
Benn juga mengaku pihaknya hanya memediasi dan membantu menyelesaikan, karena permasalahan itu bukan ada di ranahnya. Ia juga menyarankan agar PD Makmur Najah melaporkan kasus ini pada kepolisian.
"Seharusnya pak Haji makmur lapor Polisi aja. Karena haji makmur tidak ada masalah dengan CV Emmasindo, tidak ada kontrak dengan CV Emmasindo. Seharusnya haji makmur melapor ke Polisi sekarang, supaya Arfiyatna bisa mempertanggungjawabkan tunggakan itu.
Menurutnya, Emmasindo itu sudah berupaya maksimal untuk membantu Haji Makmur, tapi saya tidak ada sangkut pautnya di sana. "Saya hanya ada kebutuhan olahraga di GOR Bogor Selatan itu," tandasnya.
Dibalik megahnya pembangunan Gelanggang Olahraga (GOR) mini di Kecamatan Bogor Selatan, belum lama ini diresmikan Walikota Bogor Bima Arya. Ternyata menyisakan masalah dan memalukan. Bangunan sudah diresmikan, namun hutang belum dilunasi.
Saat peresmian GOR Kecamatan Bogor Selatan boroknya belum terbongkar. Ternyata bangunan megah yang di klaim megah itu masih tersangkut hutang dan memalukan yakni sebesar 365 juta. Saat peresmian Walikota berbagai pujian muncul diikuti tepuk tangan gemuruh sepertinya tanpa cela. (Den)