Sukajaya, Dinamika News -- Hancurnya jalan milik Kabupaten Bogor di kawasan Bogor Barat akibat tiga tahun APBD tercerai berai di obok obok pandemik Covid19, salah satunya bisa dilihat di wilayah Kecamatan Sukajaya dan Nanggung yang dampaknya dirasakan sangat mengganggu aktifitas masyarakat, termasuk disektor ekonominya.
Kendati Pemerintah Kabupatennya sudah menggelontorkan anggaran milyaran rupiah untuk membantu pemulihan jalan yang hancur di dua kecamatan tersebut melalui betonisasi. Sayangnya pihak kontraktor pelaksana yang dipercaya Pemkab Bogor, dinilai lamban dalam proses pengerjaannya.
"Pekerjaannya lamban euy..!", kata Ujang Dasir Warga Kampung Cipatat Kolot, Desa Kiara Sari kepada Dinamika News.
Kenapa pekerjaannya oleh warga di tuding lamban, sambung Dasir, karena hampir semua titik pekerjaannya selalu dipotong potong alias begitu selesai 100 meter pengecoran, kemudian para pekerjanya berpindah ke titik baru dengan jarak yang lumayan jauh.
"Contohnya begitu setiap satu titik pengecoran sepanjang 100 meter selesai, eh lebih dari 100 meter malah dibiarkan tidak di cor, sebab para pekerja pindah melakukan pengecoran ke titik baru yang berjarak lebih dari 100 meter dari ujung cor yang sudah dikerjakan. Ini seperti sengaja memperlambat pegerjaan. padahal kalau diselesaikan jalurnya satu persatu dulu, selain akan cepat selesai, juga tidak akan mengganggu lalu lalang kendaraan yang lewat," gerutunya.
Masih kata Dasir, melihat cara kerja pelaksananya seperti itu, warga memastikan pekerjaan proyek betonisasi yang dimulai dari Desa Kiara Pandak ke Desa Kiarasari, kecamatan Sukajaya dan Nanggung, pasti akan rampung lebih dari tiga tahun.
"Gawe na jiga keong pisan, lamban (kerjanya lambat mirip keong)," tukasnya.
Udeng alias Satria warga Desa Curug Bitung, Kecamatan Nanggung menambahkan, Saat warga Curug Bitung mendapat kabar kalau jalan Kabupaten didesanya yang hancur parah itu akan segera dibetonisi, hal hasil Semua warga yang sudah lama menantikan datangnya kabar baik itu, bukan main girangnya.
"Tapi anehnya sudah sebulan lebih pasir dan batu split yang ditaruh oleh pihak pemborong dipinggir jalan kini kondisinya sudah berserakan kemana mana, ternyata pekerjaannya belum dimulai jiuga, aya naon ieu...?, gubris Udeng.
Usut punya usut tambah Udeng, eh...ternyata para pekerjanya masih berkutat mengerjakan betonisasi di Desa Kalong Liud.
"Pantes aja, wong jumlah pekerjanya hanya beberapa gelintir orang gitu, ya pastinya untuk pekerjaan betonisasi di desa kami, gak tau deh kapan di mulainya, Wallahualam Bissawab....!," kesalnya. (BJ)