Bogor, Dinamika News -- Perlakuan kasar terhadap wartawan kembali terjadi. Kini puluhan wartawan yang tergabung dalam Organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Muaraenim Sumatera selatan, gelar aksi protes terhadap semena mena PT Bukit Asam Tbk (PTBA)
Aksi protes dilancarkan, setelah Humas di perusahan tersebut, berbuat kasar pada wartawan. PTBA membatalkan rencana peliputan yang dijadwalkan sebelumnya. Padahal, PT Bukit Asam Tbk, telah melengkapi ID Card yang diterbitkan perusahaan tersebut.
Atas aksi tak menyenangkan itu, membuat pengamat media, J Wijaya mengeluarkan protes keras, terhadap aksi tak terpuji tersebut. Dia menilai, apa yang dilakukan perusahaan disebut arogan dan tak bermartabat.
"Mestinya hal itu tak perlu terjadi, pola arogansi masanya sudah lewat dan bukan eranya lagi. Karena pemerintah telah menerbitkan Undang undang Keterbukaan Informasi Publik (KIP)," kata J Wijaya.
Untuk di ketahui katanya, wartawan itu bekerja dan dilindungi Undang undang No 40 tahun 1999 tentang Pers dan disitu terdapat ancaman bagi pihak pihak lain yang mencoba menghambat atau berbuat tercela lain maupun pidana dan ancamannya tak tanggung tanggung hebatnya.
" Pak Erick Tohir harus bersikap tegas atas peristiwa tersebut. Selain memalukan dan dikhawatirkan ada sesuatu yang perlu dibongkar ada apa dibalik sikap Arogan tersebut," ujarnya.
Informasi lain diperoleh, tindakan kasar berupa penarikan terhadap salah seorang wartawan yang dilakukan oknum Humas PT Bukit Asam dalam peresmian objek wisata Museum Batubara Tanjung Enim, cerminan sikap arogansi.
Sebelumnya sejumlah wartawan telah diberi ID Card bertuliskan Media. Secara tiba-tiba pihak perusahaan melarang peliputan tanpa alasan jelas. Sikap lain, seorang pejabat di PTBA berlaku kasar saat akan dikonfirmasi terkait pembatalan tersebut.
Ketua PWI Kabupaten Muaraenim. AL Azhar, meminta kepada Direktur Utama PTBA untuk mengevaluasi kinerja bawahannya dan mengingat jurnalis merupakan pekerja publik yang dilindungi undang undang.
"Keresahan jurnalis di Kabupaten Muaraenim terutama anggota PWI, bukan sekali ini terjadi adanya larangan peliput kegiatan PTBA diberi penhelasan. Ini adalah puncaknya, sehingga memaksa kami untuk gelar aksi protes," katanya.
Aksi ini merupakan bentuk kekecewaan para anggota PWI Kabupaten Muara Enim dan akan mengembalikan baju seragam yang bertuliskan "Sahabat Jurnalis Bukit Asam" yang digagas PTBA bersama PWI Kabupaten Muara Enim. (Den)