Apdesi Membangun Desa, Gelar Halal Bihalal di Negeri Diatas Awan Lebak Banten
5/23/22
Lebak, Dinamika News -- Assosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) dan Pemerintah Desa Lebak provinsi Banten mengelar acara halal bihalal dan silaturahmi bersama di lokasi wisata 'Negeri Diatas Awan' yang berlokasi di Gunung Luhur Desa Citorek Kidul Kecamatan Cibeber Kabupaten Lebak Banten, Minggu (22/05/2022).
Ketua Umum APDESI Arifin Abdul Majid S. S.Sos, MM dihadapan tamu undangan perwakilan pemerintah desa kabupaten Lebak Banten mengatakan, kabupaten Lebak lokasinya sangat dekat dengan Jakarta, terlebih saat ini tol Serang Panimbang sudah mulai berfungsi. Berbagai Potensi desa sudah saatnya di kembangkan, bangun central kuliner berbagai masakan khas dan oleh-oleh hasil kerajinan UKM warga setempat, sehingga Negeri Diatas Awan menjadi destinasi wisata yang di kenal oleh seluruh masyarakat Indonesia, agar untuk memajukan desa dan kesejahteraan masyarakatnya, katanya.
Masih menurut Arifin Abdul Majid, salah satu yang layak di dorong adalah 'Negeri Diatas Awan' bisa menjadi desa wisata, kemudian adanya temuan situs dan beberapa curug (air terjun).
"Saat ini saya sedang mengusulkan agar kehidupan masyarakat Badui bisa menjadi salah satu pemerintahan adat di Indonesia sesuai UU, karena ada 8 syarat yang harus di penuhi agar bisa menjadi pemerintahan Adat, terkait kemandirian dalam berbagai bidang. Di masa pandemi Covid-19 yang lalu sudah terbukti disana tidak terpengaruh dampak dari Pandemi, tambahnya.
Ketum Arifin juga mengungkapkan bahwa besarnya anggaran APBN yang di gelontorkan ke Desa melalui Anggaran Dana Desa (ADD) harus dibarengi dengan penerapan UU Pemerintahan Desa secara penuh, karena ada daerah yang belum sepenuhnya dijalankan yaitu tentang Otonomi pengelolaan anggaran. Seharusnya Kepala Desa memiliki kewenangan untuk mengelola dana desa sesuai kebutuhan di wilayah desa. Bukan di atur oleh pemerintah daerah, Tentunya harus diimbangi dengan management pengelolaan yang bertanggung jawab dan profesional sesuai peraturan dan UU. Hal ini menjadi poin penting menjadi program kerjanya.
"Dalam membangun desa wisata ada tiga point yaitu Gercep, Geber dan Gaspol. Kemenparekraf menginginkan agar setiap program dilakukan dengan gerakan cepat, gerak bersama semua pihak terkait harus sinergi bergerak bersama tidak bisa berjalan sendiri-sendiri harus memiliki visi yang sama sehingga dalam membangun desa wisata semua pihak harus melakukan dan bekerja sesuai tupoksinya. Gaspol artinya gali semua potensi yang ada di desa wisata yang akan diusulkan," ungkap Hefrizal.yang saat ini juga sedang mengadakan training SDM pengelolaan desa wisata di Labuan Bajo.
Ratusan desa saat ini menjadi target program desa wisata yang tersebar di seluruh Indonesia, ungkap Hefrizal, Untuk itu diharapkan masing-masing kepala desa agar lebih proaktif membuat mempromosikan desa wisata, salah satunya dengan membuat video dan foto yang profesional dan menarik serta kerjasama dengan media agar turut membantu mempromosikan ke masyarakat. Buat dan tawarkan paket wisata yang menarik dan hemat bagi penghunjung sehingga sekali berkunjung terintegrasi lokasi wisata satu dengan yang lainya.
(Red)