-->

Putra Sulung Pendeta Saifuddin Gerah, Konten YouTube Ayahnya Terus Sudutkan Islam

Jakarta, Dinamika News -- Ujaran kebencian dan SARA yang dilancarkan pendeta Saifuddin Ibrahim ditempat persembunyian lewat kanal YouTube pribadinya, membuat keluarganya gerah. Pendeta yang menjadi buronan Polisi, setelah Bareskrim Polri menetapkan Saifuddin jadi tersangka belum juga ketangkap.  

Ujaran kebencian yang dibuat dengan konten menyudutkan Islam lewat kanal YouTube, tak hanya membuat panas kuping umat Islam, tapi anak kandung sang pendeta mulai risih atas prilaku ayahnya di tempat persembunyian dengan konten YouTube yang merendahkan martabat Islam.

Anak pertama Saifuddin, Murteza Muhammad Fikri meminta ayahnya, segera menghentikan memproduksi konten - konten yang menyinggung perasaan umat Islam yang terus diunggah lewat kanal YouTube pribadinya.  

Menurut Murteza, jika sang ayah (pendeta Saifuddin) terus memproduksi konten terus menyudutkan umat Islam maka yang didapat hanya mempersingkat hidupnya di dunia.

"Janganlah bikin onar lagi, karena kalau papah bikin onar terus. Kemungkinan itu hanya akan mempersingkat hidup papah aja," kata Murteza dalam video yang diunggah akun TikTok @hamba_tuhan_2_, yang dikutif, Selasa (19/4/2022).

Dalam video tersebut, putra sulung sang pendeta Murteza mengingatkan sang ayahnya, pendeta Saifuddin Ibrahim yang kini masih dicari kepolisian,  setelah seorang wanita Nasrani Rieke Ferra Rotinsulu, melaporkan pendeta Saifuddin Ibrahim ke Bareskrim Polri dengan registrasi laporan nomor LP/B/0133/III/2022/SPKT Bareskrim Polri tanggal 18 Maret 2022.
 
Lebih lanjut dikatakan putra sulung pendeta Saifuddin, dia meminta ayahnya segera bertoubat, karena hukuman akhirat menanti. Murteza juga meminta ayahnya tidak lagi menyinggung Islam. Karena menyinggung dan menyakiti hati umat agama lain, bagian dari dosa besar yang dipastikan akan dapat balasan. 

Dia juga meminta ayahnya (pendeta Saifuddin) akan menjadi pertimbangan, karena hidup ini tak lama dan hanya sebentar serta diakhirat kekal dan selamanya. 

 "Papah harus dipertimbangkan kehidupan kita di dunia hanya sementara. Sedangkan di akhirat itu abadi, kita bisa milih kehidupan kita di akhirat mau di Surga atau Neraka. Mohon  ya pah, cepet-cepet bertaubat," tutur  Murteza. (Den)

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel