-->

Maulana M Lahuddin Mendesak Pemkab Pringsewu Tanggulangi Pencemarah Air Limbah Masuk Persawahan

Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Pringsewu, Maulana M Lahuddin 
Pringsewu- Dinamikanews.id
Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Dearah (DPRD) Kabupaten Pringsewu, Maulana M Lahuddin  angkat bicara terkait pencemaran air limbah sampah di pekon bumi arum yang mengalir kesawah petani  selama bertahun tahun 

Pasalnya, petani  sawah di Pekon Bumi Arum  mengeluh karena semenjak sawah mereka tercemar air limbah yang bersumber dari Tempat Pembuangan  Akhir Sampah( TPAS) milik Pemerintah Pringsewu hanya bisa panen padi  satu sekali  

Ketua Fraksi Partai Kebangkit Bangsa itu juga menyayangkan ,sikap Pemerintah Kabupaten Pringsewu yang selama ini diam belum  merevitalisasi embung yang ada di TPAS tersebut 

"Kami sangat menyayangkan sikap Pemerintah Pringsewu terhadap petani sawah Pekon Bumi Arum yang selama ini mengeluh karena ada nya pencemar air limbah kesawah mereka," kata Maulana saat diminta tanggapan melalui sambungan telpon, Senin(3/1/2022). 

Dia berjanji, dalam waktu dekat ini anggota DPRD yang bernaung di Komisi II akan melihat langsung atau akan melakukan peninjau kelokasi tepatnya bertemu langsung kepada para petani yang sawahnya terdampak air limbah 

" Kita akan meninjau langsung kelokasi air limbah itu dan kita akan menemui petaninya untuk mendengarkan langsung keluhan mereka ," ujarnya. 

Kemudian maulana mengatakan mendorong Pemkab dalam pembangunan terutama pembanguan revitalisasi embung yang ada di Pekon Bumi Arum tersebut.Supaya keluhanan para petani selama bertahun tahun bisa teratas. 

" Kami mendorong pemerintah supaya segera merevitalisasi embung TPAS.Agar petani bisa panen secara normal dan bisa membangkitkan kembali perekonomi para petani itu" pungkasnya. 

Sebelumnya,petani di Pekon Bumiarum Kecamatan Pringsewu gelisah pasalnya lahan pertanian yang mereka garap selama lima tahun terakhir tercemar limbah yang dihasilkan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS ) yang berada di Pekon setempat.

 Alhasil lahan yang biasanya dalam setahun mampu 2 kali masa tanam, sekarang hanya bisa ditanam 1 kali dalam setahun. Itu pun hasil produksi gabahnya tidak sebaik tahun tahun sebelumnya

Saat ini,ada sekitar 5 hektar sawah terdampak oleh limbah TPAS yang digarap oleh sekitar 20 petani yang berdomisili di Bumiarum, dan kemungkinan bisa bertambah. 


( Nur )

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel