Gubernur Dorong Pengurus Masjid Transformasi Digital, Emil: Uangnya Lebih Banyak
11/28/21
Bandung, Dinamika News -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, meminta pengurus masjid di Jawa Barat beralih pola teknologi digital untuk menambah pundi pundi keuangan masjid. Bertujuan agar infak dan sedekah jemaah semakin besar, dengan mengaplikasi "Kencleng Digital".
"Dakwah agama islam itu di mana-mana subtansinya tidak berubah. Sekarang waktunya beralih digital," kata Gubernur Jabar Ridwan Kamil dalam acara Rakerwil Dewan Masjid Indonesia (DMI) di Hotel Sakto di Kota Bandung, Sabtu (27/11/21).
Emil menegaskan, transformasi digital itu penting, untuk merespons disrupsi revolusi industri 4.0, kini tengah berkembang di tanah air. Diera ini tandas Emil seluruh aktivitas dilakukan dengan menggunakan digital, termasuk bersedekah dan dakwah.
Diungkapkan, dalam realisasinya dakwah secara digital bisa dilakukan dengan beberapa cara. Misalnya saja dalam hal berinfak di kotak-kotak amal yang ada di masjid masjid.
Dengan berpindah ke digital diharapkan masjid-masjid sudah bisa menggunakan handphone saja atau metode pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Caranya, jemaah masjid cukup melakukan scan ke QR Code yang tersedia di masjid tersebut.
"Banyak orang-orang jarang bawa uang seperti saya tapi ada uangnya di handphone sehingga ngasihnya bisa besar. Itu jumlahnya besar sekali," kata Kang Emil.
Khusus untuk kencleng digital ini, gubernur ingin agar seluruh masjid yang ada di DMI Jawa Barat seratus persen menggunakan metode ini. Dengan adanya kencleng digital ini, diharapkan uang infaq yang didapatkan akan jauh lebih besar.
"Ngencleng dulu manual, sekarang dengan ngencleng digital bisa 5-10 kali lipat. Jadi saya titip masjid-masjid di bawah DMI Jawa Barat, seratus persen ngencleng digital QRIS," tutur Kang Emil.
Selain itu Kang Emil juga mendorong saat berceramah dengan menggunakan digital. Misalnya seorang penceramah menyampaikan dakwahnya untuk diunggah di platform Chanel Youtube.
"Kalau ada kyai ceramah ke seribu orang itu bagus, tapi lebih bagus lagi ceramahnya di dengar oleh sejuta orang yang mayoritas tidak hadir, tapi dapat dilihat di kanal youtube," tuturnya. (Fidel)