BOGOR, Dinamika News -- Kampung Budaya Sunda Paseban yang dikelola PT Sayaga Wisata, menghadirkan konsep budaya dipadukan dengan destinasi wisata alam dikawasan puncak Bogor.
Kampung Budaya Sunda Paseban yang terletak di Desa Megamendung, Kecamatan Megamendung, puncak Bogor dengan luas 6 hektare ini merupakan tempat wisata pertama yang dikelola PT Sayaga Wisata milik Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Bogor.
Direktur Utama PT. Sayaga Wisata, Supriadi Jufri mengatakan PT Sayaga Wisata yang setahun belakangan ini baru memperoleh ijin untuk mengembangkan tempat-tempat wisata yang berada di Bumi Tegar Beriman terutama di paseban tersebut.
"Selain mengembangkan Kampung Budaya Sunda, Paseban memiliki konsep Edukasi, Budaya dan Pariwisata. Untuk Pariwisata Paseban bekerjasama dengan perhutani khusunya pengelolaan Destinasi Curug Cibulao yang berada bersebelahan dengan lokasi Kampung Budaya Sunda Paseban," kata Jufri saat menyambut kedatangan rombongan Famtrip 2020, Senin (7/12).
Kedepan pihaknya berharap jika kampung budaya sunda paseban selain menjadi tempat wisata juga semua kegiatan kebudayaan dapat dipusatkan dilokasi tersebut.
Karena, kedepannya lokasi kampung budaya sunda paseban akan difasilitasi dengan berbagai pondok penginapan khas bangunan sunda, theater, tangkuban perahu dan pemandangan alam berupa Curug milik perhutani, pertunjukan wayang golek, museum keris, dan terdapat kujang terbesar di dunia.
![]() |
Direktur Utama PT. Sayaga Wisata, Supriadi Jufri (kanan) berbincang dengan ketua PWI Kabupaten Bogor H Subagiyo (tengah) dan pengurus Asita Kota Bogor. |
"Dilokasi ini wisatawan nantinya yang berkunjung akan disuguhkan dengan pusaka khas sunda yakni kujang terbesar di dunia yang juga telah masuk rekor muri. Mudah-mudahan, setelah dikelola oleh Sayaga Wisata semua kegiatan budaya terutama anak-anak sekolah atau pendidikan bisa dipusatkan disini," terangnya.
Jufri mengungkapkan dengan dorongan dan dukungan dari ibu Bupati Bogor, Ade Yasin yang sekarang ini sudah mulai adanya perbaikan jalan mulai dari arah pintu masuk wisata Cilember ke arah paseban ini, dan mungkin tahun depan perbaikan jalan itu sudah selesai. Jadi untuk aksesnya yang mudah, wisatawan dapat mengaksesnya mulai dari Cimory Riverside kemudian masuk ke arah gang pesantren lalu naik ke paseban yang jaraknya sekitar 3-4 kilometer yang juga dapat diakses menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat.
![]() |
Peserta Famtrip 2020 saat tiba dilokasi kampung budaya Sunda Paseban |
Kemudian, lanjut Jufri kedepan pihaknya juga akan membangun pondokan bagi para wisatawan yang hendak menginap dengan biaya menginap bervariasi.
![]() |
Curug Cibulao |
"Disini juga kita menyediakan bagi wisatawan yang datang kesini dapat bersepeda bersama keluarga mulai start dari Masjid Atta'awun menuju paseban dengan jarak tempuh kurang lebih 6 kilometer. Yang biayanya itu sudah termasuk dengan biaya saat menginap disini," pungkasnya.
Jufri menambah untuk mendukung menanganan Pandemi Covid 19, pihak pengelola Paseban ketat menjalankan protokol Kesehatan. Sehingga wisatawan yang berkunjung ke Paseban terjamin kesehatannya dan nyaman. (Nan)