Dinamika News, Bogor - Akibat bencana alam banjir dan longsor di awal tahun 2020, sebanyak 16 orang warga Kabupaten Bogor meninggal dunia dan ratusan orang luka-luka.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, dari 16 warga Kabupaten Tegar Beriman, 11 orang di antaranya adalah warga dari Kecamatan Sukajaya yang menjadi korban pergerakan tanah atau longsor.
Dari korban tersebut terdapat dua orang warga Kecamatan Nanggun, satu orang dari Kecamatan Jasinga, satu orang warga Bojonggede, dan satu orang warga kecamatan Cibungbulang.
Bupati Bogor Ade Yasin kepada wartawan di Posko Bencana Alam di Desa Bojongkulur, Gunung Putri, Kamis (2/1/2020) mengatakan ada 22 kecamatan dan puluhan desa lainnya yang ikut terdampak akibat bencana alam ini hingga cadangan pangan Pemkab Bogor habis untuk diberikan bantuan kepada para korban bencana banjir dan longsor.
"Dari anggaran bantuan bencana alam sebesar Rp25 miliar itu sudah habis hingga saya sudah menandatangani keadaan darurat ini hingga nanti akan segera ada tambahan dana minimal untuk bantuan makanan, family kit dan lainnya," ujar Bupati.
Sebelumnya, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Yani Hassan mengungkapkan ada 41 laporan bencana alam baik yang ringan, sedang hingga yang berat seperti yang terjadi di wilayah Barat, Kabupaten Bogor.
"Untuk menanggapi adanya puluhan laporan yang masuk semua petugas BPBD Kabupaten Bogor diterjunkan ke lapangan untuk melakukan evakuasi serta mengimbau mereka yang tempat tinggalnya rentan terkena bencana untuk segera mengungsi," ujarnya.
Wilayah Barat seperti Jasinga, Cigudeg dan Sukajaya menjadi wilayah paling parah akibat dampak bencana alam banjir bandang di aliran Sungai Cidurian.
Selain di Bogor Barat, wilayah tengah seperti Cibinong, Bojonggede, dan Babakan Madang juga mengalami bencana banjir, ambruknya atap sekolah, dan longsornya Jalan Raya Karang Tengah.
Di wilayah timur, banjir terjadi di Desa Bojong Kulur, satu rumah dan dua bangunan lainnya mengalami ambruk rata dengan tanah hingga menimbulkan dua orang korban luka.
Sementara untuk wilayah selatan tepatnya di Kecamatam Cisarua, ada tujuh titik bencana alam longsor tepatnya di Desa Tugu Selatan, Desa Jogjogan dan Desa Leuwimalang. Bencana longsor di Cisarua umumnya di tebing dan dari bencana ini tidak ada korban jiwa, luka maupun materi karena rumah yang ambruk. (Nan)


