Dinamika News
News Update
Loading...

Featured

[Featured][recentbylabel]

Featured

[Featured][recentbylabel]

8/20/25

Innalillahi, KH Helmy Abdul Mubin Pendiri Pesantren Modern Ummul Quro Al-Islami Wafat

Innalillahi, KH Helmy Abdul Mubin Pendiri Pesantren Modern Ummul Quro Al-Islami Wafat

BOGOR, dinamikanews.id – Kabar duka menyelimuti dunia pendidikan dan dakwah Islam di Indonesia. KH Helmy Abdul Mubin, pendiri Pesantren Modern Ummul Quro Al-Islami, wafat pada Rabu (20/8/2025) pukul 14.25 WIB di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta.

Setelah dinyatakan meninggal dunia oleh pihak rumah sakit, jenazah beliau langsung dibawa menuju kediaman di Pesantren Modern Ummul Quro Al-Islami dan tiba sekitar pukul 19.00 WIB.

Almarhum berpulang setelah kurang lebih satu tahun berjuang melawan sakit yang dideritanya. Kepergian beliau meninggalkan duka mendalam bagi keluarga besar pesantren, para santri, alumni, hingga masyarakat luas yang mengenal sosok ulama kharismatik ini.

Kedatangan jenazah disambut haru oleh ribuan santri dan alumni yang ikut mengiringi serta mendoakan. Tidak hanya itu, banyak warga, ulama, hingga habaib turut hadir untuk memberikan penghormatan terakhir.

Rencananya, shalat jenazah akan dilaksanakan di Masjid Jami Ummul Quro Al-Islami pada Kamis (21/8/2025) pukul 07.30 WIB, sebelum almarhum dimakamkan di dalam komplek pesantren yang beliau dirikan dan besarkan.

Kepergian KH Helmy Abdul Mubin menjadi kehilangan besar bagi dunia pesantren dan umat Islam, khususnya di Bogor dan sekitarnya. Sosoknya dikenal sebagai ulama visioner yang berhasil membangun pesantren modern dengan tetap menjaga akar tradisi Islam.

Al-Fatihah untuk KH Helmy Abdul Mubin.

(Jamil)

Menteri Lingkungan Hidup Tinjau TPPAS Nambo, Dorong Percepatan Operasional untuk Atasi Krisis Sampah

Menteri Lingkungan Hidup Tinjau TPPAS Nambo, Dorong Percepatan Operasional untuk Atasi Krisis Sampah

BOGOR, dinamikanews.id – Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, melakukan kunjungan kerja ke Tempat Pengelolaan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Nambo, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Rabu (20/8/2025). Dalam kunjungan tersebut, ia didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Denny Mulyadi, serta jajaran terkait.

Hanif mengungkapkan bahwa TPPAS Nambo diproyeksikan mampu menampung dan mengolah sampah dari empat kabupaten/kota sekitar Lulut Nambo. Karena itu, ia menegaskan perlunya langkah percepatan agar fasilitas tersebut segera beroperasi.

"Ini memerlukan percepatan operasional dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Salah satunya dengan mengoperasionalkan teknologi Refuse Derived Fuel (RDF), mengingat di sekitar sini terdapat dua industri semen besar yang siap menyerap hasil pengolahan sampah, hanya berjarak sekitar 4 km," ujar Hanif.

Ia berharap bangunan serta mesin yang sudah terpasang dapat segera difungsikan, sembari dilakukan pengecekan pada peralatan yang mengalami kendala teknis. "Jika ada mesin yang bermasalah, segera diganti dengan yang baru," tambahnya.

Hanif menekankan bahwa hambatan utama justru lebih banyak pada aspek nonteknis dibanding teknis. Oleh karena itu, ia meminta Pemerintah Provinsi Jawa Barat segera menyelesaikan kontrak baru agar operasional TPPAS Nambo bisa berjalan sesuai target.

Sementara itu, Sekda Kota Bogor, Denny Mulyadi, menyampaikan bahwa percepatan operasional TPPAS Nambo sangat penting untuk meringankan beban TPA Galuga yang selama ini menjadi lokasi utama pembuangan sampah Kota Bogor.

"Tadi sudah dijelaskan Pak Menteri bahwa kendalanya ada pada operasional. Sekarang tinggal keseriusan pemerintah provinsi untuk segera mengoperasionalkannya. Lebih cepat tentu akan lebih baik, agar Kota Bogor bisa mengurangi beban sampah di TPA Galuga," ungkap Denny, yang turut didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor, Denni Wismanto.

Adapun target penyelesaian kendala TPPAS Nambo ditetapkan pada akhir 2025, sehingga pada tahun 2026 diharapkan fasilitas ini sudah mulai beroperasi penuh dalam mengolah dan mengurangi beban sampah kawasan sekitar. (Ismet)

Aki Khair, Tokoh Penyebar Silat Cimande dari Cianjur ke Bogor

Aki Khair, Tokoh Penyebar Silat Cimande dari Cianjur ke Bogor

Oleh: R. Ahmad Fahir

Wakil Ketua Dewan Adat Sunda Langgeng Wisesa (SLW)

Bogor kerap disebut sebagai gudangnya silat nasional. Dari tanah Pakuan Pajajaran inilah lahir dan berkembang berbagai aliran silat yang kini dikenal hingga mancanegara. Salah satunya adalah Cimande, sebuah aliran silat legendaris yang memiliki jejak panjang dalam sejarah bela diri Nusantara.

Sosok penting di balik penyebaran silat Cimande ke Bogor adalah Aki Khair. Beliau mengembangkan aliran ini antara tahun 1813 hingga 1825. Asal-usulnya dari daerah Mande, Cianjur, sehingga aliran yang dibawanya kemudian dinisbatkan dengan nama Cimande.

Pada masa mudanya, Aki Khair dikenal sebagai pengawal Dalem Wiratanudatar VI, R. Noh Wiranagara, yang menjabat Bupati Cianjur pada periode 1776–1813. Selain menjadi pengawal, Aki Khair juga mengajar silat di lingkungan pemerintahan Kabupaten Cianjur kala itu.

Selepas wafatnya Dalem Noh pada 1813, Aki Khair kemudian mengikuti R. Aria Natanagara, putra kedua Dalem Noh, yang kala itu diangkat menjadi Bupati Bogor. Di Pakuan Pajajaran, Aki Khair kembali dipercaya sebagai pengawal pribadi sang bupati.

Menariknya, Bupati R. Natanagara adalah ayah kandung Syekh Mukhtar Al-Bughuri, ulama besar asal Bogor yang pernah menjadi Guru Besar Masjidil Haram di Mekkah. Ia juga merupakan uwa (paman) dari R. Santri Wijaya Kusumah dari Desa Bojong, Kemang, Bogor.

Aki Khair wafat pada tahun 1825. Jejaknya sebagai pelestari dan penyebar silat Cimande tetap hidup hingga kini. Beliau dimakamkan di Gang Karet, Jalan Ahmad Yani, Tanahsareal, Kota Bogor.

Warisan Aki Khair menjadi bagian penting dari identitas Bogor sebagai pusat perkembangan silat, sekaligus pengingat bahwa seni bela diri tradisional adalah kekayaan budaya yang patut dijaga dan diwariskan lintas generasi. (**)

8/19/25

Dishub Kota Bogor Gelar Penertiban Angkot dan AKDP Selama Lima Bulan

Dishub Kota Bogor Gelar Penertiban Angkot dan AKDP Selama Lima Bulan

BOGOR, dinamikanews.id – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor bersama Dishub Provinsi Jawa Barat, Dishub Kabupaten Bogor, Polres Bogor, dan Polresta Bogor Kota akan melaksanakan penertiban angkutan kota (angkot) dan Angkutan Antarkota Dalam Provinsi (AKDP) secara intensif selama lima bulan ke depan.

Kepala Dishub Kota Bogor, Sujatmiko Baliarto, mengatakan kegiatan ini diawali dengan sosialisasi kepada pengusaha, pimpinan badan hukum, hingga pengemudi angkot. Sosialisasi tersebut bertujuan memberikan informasi mengenai pelaksanaan penertiban terpadu yang akan dilakukan secara berkesinambungan.

"Tujuannya untuk memastikan seluruh armada angkutan kota dan perkotaan yang beroperasi di Kota Bogor memiliki izin trayek sesuai kartu pengawasan, serta sudah lulus uji laik jalan sehingga memenuhi standar keselamatan," jelas Sujatmiko, Selasa (19/8/2024).

Selain itu, Dishub juga menekankan bahwa setiap pengemudi wajib memenuhi kelengkapan administrasi, seperti SIM dan STNK, yang akan diperiksa oleh kepolisian.

Pemeriksaan akan dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) bidang perhubungan dengan pendampingan aparat kepolisian. Mereka akan mengecek kelengkapan administrasi berupa kartu pengawasan, buku uji, hingga kondisi teknis kendaraan.

"Sanksi akan diberikan apabila kendaraan tidak memenuhi persyaratan administrasi maupun teknis laik jalan. Penegakan hukum akan diterapkan mulai dari sanksi administrasi hingga penghentian operasi kendaraan di jalan," tegasnya.

Penertiban ini dilakukan secara terpadu dengan pola kombinasi stasioner (statis) maupun mobile, menyesuaikan kebutuhan dan urgensi di lapangan. Untuk angkutan perkotaan dan lintas batas, Dishub Kota Bogor juga akan melibatkan Dishub Kabupaten Bogor serta UPTD Wilayah 1 Provinsi Jawa Barat.

"Penertiban ini akan berlangsung selama lima bulan secara intensif. Harapannya, seluruh armada angkutan di Kota Bogor dapat lebih tertib, aman, dan nyaman bagi masyarakat," pungkas Sujatmiko. (Ismet)

Festival Merah Putih 2025 Ajak 1000 Siswa SD Bogor Ikuti Wisata Perjuangan di Museum PETA

Festival Merah Putih 2025 Ajak 1000 Siswa SD Bogor Ikuti Wisata Perjuangan di Museum PETA

BOGOR, dinamikanews.id – Festival Merah Putih (FMP) 2025 Kota Bogor kembali menghadirkan rangkaian kegiatan inspiratif sepanjang bulan kemerdekaan. Salah satunya adalah Wisata Perjuangan, program edukasi sejarah yang melibatkan 1000 siswa Sekolah Dasar (SD) se-Kota Bogor untuk berkunjung ke Monumen dan Museum PETA (Pembela Tanah Air), Jalan Jendral Sudirman, Kota Bogor.

Kegiatan yang berlangsung hingga Jumat (22/8/2025) ini secara resmi dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor, Drs. Herry Karnadi, M.Si, pada Selasa (19/8/2025).

Herry menyambut baik langkah panitia FMP yang menghadirkan konsep belajar di luar kelas. Menurutnya, kunjungan ke museum dapat menjadi alternatif pembelajaran yang efektif sekaligus menyenangkan bagi siswa.

"Media pembelajaran tidak mesti di kelas. Berkunjung ke tempat yang memiliki nilai sejarah juga bisa jadi sarana edukasi yang baik. Untuk anak-anak SD, belajar sambil praktek jauh lebih cepat dipahami dibanding hanya teori," ungkap Herry.

Ketua Umum FMP 2025, Benyamin Mbo'oh, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan menanamkan nilai kebangsaan sejak dini. Setiap harinya, lima sekolah dilibatkan dengan total 250 siswa per kunjungan.

"Melalui wisata perjuangan ini, kami ingin anak-anak mengenal para pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Sejak dini mereka harus ditanamkan agar tidak melupakan sejarah," jelas Benyamin.

Selain wisata perjuangan untuk siswa SD, panitia juga menyiapkan Wisata Kebangsaan yang melibatkan 1000 siswa SMP. Mereka akan diajak berkunjung ke Museum Kepresidenan Republik Indonesia Balai Kirti untuk lebih mengenal perjalanan kepemimpinan bangsa.

Salah satu guru pendamping, Nibras Khalda Wahyu Hidayat, S.Pd, Wali Kelas 3 SDN Kedung Badak 4, mengaku senang bisa kembali mengikuti kegiatan ini.

"Kami sangat mendukung kegiatan Festival Merah Putih. Anak-anak mendapat pengalaman langsung yang memperkuat rasa nasionalisme dan cinta tanah air. Harapannya kegiatan seperti ini bisa terus ada setiap tahun," ungkap Nibras.

Melalui Wisata Perjuangan, FMP 2025 tidak hanya merayakan bulan kemerdekaan, tetapi juga memperkuat karakter generasi muda Bogor agar tumbuh dengan semangat patriotisme dan cinta tanah air. (Ismet)

Orang Tua dan Komite Sekolah Gelar Aksi Damai, Tuntut Kepastian Belajar di SDIT Roudlotul Jannah

Orang Tua dan Komite Sekolah Gelar Aksi Damai, Tuntut Kepastian Belajar di SDIT Roudlotul Jannah

BOGOR, dinamikanews.id – Puluhan orang tua siswa yang tergabung dalam Aliansi Orang Tua Peserta Didik bersama Komite Sekolah SDIT Roudlotul Jannah menggelar aksi damai di halaman Gedung LPIT RJ, Jalan Veteran III, Banjar Wangi, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Selasa (19/8/2025).

Aksi ini digelar sebagai bentuk keprihatinan dan tuntutan atas kepastian keberlangsungan kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah, menyusul dinamika internal yang terjadi antara guru dan manajemen sekolah sejak akhir 2024 lalu.

Koordinator aksi, Hakiyudin, menjelaskan bahwa penerapan peraturan perusahaan, kode etik, hingga kewajiban penandatanganan pakta integritas dilakukan dengan sosialisasi yang minim dan tenggat waktu yang singkat. Kondisi tersebut memicu keresahan di kalangan guru.

"Selain pakta integritas yang minim sosialisasi, masalah berlanjut dengan adanya proses rekrutmen jabatan baru yang masih berjalan, sehingga menimbulkan kecemasan di kalangan guru. Bahkan muncul sanksi berjenjang kepada kepala sekolah dan wakasek kesiswaan yang berakhir pada pemutusan hubungan kerja," ungkap Hakiyudin.

Menurutnya, kekosongan jabatan penting tersebut berdampak langsung pada terganggunya pembelajaran. Salah satunya, kelas 6A kehilangan wali kelas setelah wakasek kesiswaan diberhentikan. Guru lain terpaksa bergantian mengajar, sementara beberapa waktu lalu siswa sempat diliburkan hingga tidak mendapatkan hak belajar.

"Kegiatan ekstrakurikuler pun ditiadakan selama dua pekan berturut-turut. Rangkaian ini jelas mengganggu stabilitas pembelajaran, bahkan berdampak pada kondisi psikologis siswa, khususnya kelas 6 yang sedang mempersiapkan ujian akhir," tegasnya.

Di tempat yang sama, perwakilan Komite Sekolah, Abdurrahman Effendi, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk mediasi, termasuk audiensi dengan guru, konfirmasi daring dengan Direktur LPIT pada 8 Agustus 2025, serta pertemuan dengan Ketua Yayasan pada 11 Agustus 2025. Namun, permasalahan tak kunjung selesai.

"Kami sudah melakukan berbagai langkah, tetapi tidak juga mendapat penyelesaian. Karena itu kami bersama orang tua akhirnya turun ke jalan dengan aksi damai ini. Tujuannya jelas, agar kepentingan siswa ditempatkan sebagai prioritas utama," ujar Abdurrahman.

Dalam aksi tersebut, orang tua dan komite sekolah mengajukan Pakta Integritas kepada Direktur LPIT RJ. Mereka menuntut komitmen menjaga keberlangsungan KBM sesuai kalender akademik mulai 20 Agustus 2025, penyelesaian masalah secara adil dan transparan, serta pelibatan komite dan perwakilan orang tua dalam setiap kebijakan yang berdampak langsung pada pembelajaran.

Selain itu, mereka juga meminta kesediaan Direktur LPIT untuk mengundurkan diri jika tuntutan diabaikan, termasuk pengembalian dana SPP, uang kegiatan, dan uang pangkal secara proporsional bila dalam waktu satu minggu permasalahan belum terselesaikan.

Sementara itu, Yandi, perwakilan Yayasan yang menemui massa aksi, belum memberikan keterangan resmi terkait tuntutan tersebut. (Nan)

Gunung Geulis Raih Predikat Kantor Desa Terbersih, Siapkan Program Maggot untuk Dukung Bogor Zero Waste

Gunung Geulis Raih Predikat Kantor Desa Terbersih, Siapkan Program Maggot untuk Dukung Bogor Zero Waste

Kepala Desa Gunung Geulis, Haerudi, menerima piala juara pertama sebagai kantor desa terbersih di tingkat kecamatan. 

BOGOR, dinamikanews.id – Desa Gunung Geulis, Kecamatan Sukaraja, berhasil menorehkan prestasi membanggakan dengan meraih juara pertama sebagai kantor desa terbersih di tingkat kecamatan. Capaian ini tidak hanya menjadi kebanggaan warga, tetapi juga menjadi pemicu semangat pemerintah desa untuk ikut berkontribusi dalam program Kabupaten Bogor menuju zero waste.

Kepala Desa Gunung Geulis, Haerudi, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiapkan sejumlah inovasi dalam pengelolaan sampah. Salah satunya adalah pemanfaatan sampah organik melalui budidaya maggot.

"Nanti sampah organik akan kita tuntaskan dengan maggot. Maggotnya sendiri bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak unggas maupun hewan ternak lainnya," jelas Haerudi saat ditemui di Kantor Desa, Selasa (19/8/2025).

Selain mengatasi persoalan sampah, program ini juga diarahkan untuk mendorong lahirnya produk unggulan desa yang bernilai ekonomi.

"Program ini akan segera kita rapatkan bersama wilayah agar pelaksanaannya lebih maksimal," tambahnya.

Dengan langkah tersebut, Desa Gunung Geulis berharap dapat menjadi percontohan dalam pengelolaan sampah ramah lingkungan sekaligus memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat. Upaya ini juga sejalan dengan visi Kabupaten Bogor untuk mewujudkan wilayah yang bebas sampah atau zero waste. (Nan)

KKM 26 IUQI Bogor Edukasi PHBS di SDN Sinarjaya dan Gelar Seminar Gizi Balita

KKM 26 IUQI Bogor Edukasi PHBS di SDN Sinarjaya dan Gelar Seminar Gizi Balita

BOGOR, dinamikanews.id – Kelompok Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) 26 Institut Ummul Quro Al-Islami (IUQI) Bogor melaksanakan rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat di Kampung Sinarjaya, Desa Sibanteng, Kecamatan Leuwisadeng, pada Jumat (18/8/2025). Kegiatan ini meliputi edukasi Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di sekolah dasar serta seminar gizi balita untuk ibu-ibu warga sekitar.

Kegiatan pertama berlangsung di SDN Sinarjaya pada pukul 08.00–10.00 WIB. Mahasiswa KKM memberikan edukasi mengenai cara mencuci tangan yang baik dan benar serta menyikat gigi dengan tepat.

Sebagai inovasi, kelompok KKM juga menyerahkan wastafel galon kreatif untuk mendukung kebiasaan cuci tangan di lingkungan sekolah. Antusiasme siswa terlihat ketika mereka mempraktikkan langsung langkah-langkah menjaga kebersihan diri.

Ketua KKM 26, Ridwan, menyampaikan bahwa edukasi ini bertujuan menanamkan kebiasaan sehat sejak dini.

"Kami ingin anak-anak terbiasa menjaga kebersihan, baik mencuci tangan maupun menyikat gigi. Harapannya, dengan pembiasaan kecil seperti ini, mereka bisa tumbuh menjadi generasi yang sehat," ujarnya.

Rangkaian kegiatan dilanjutkan pada siang hari, pukul 13.30–14.20 WIB, di Mushola Kampung Sinarjaya. Mahasiswa KKM menggelar seminar gizi balita khusus untuk ibu-ibu yang memiliki anak usia 6–12 bulan.

Materi seminar mencakup pengenalan pangan sehat, pemilihan makanan bergizi, hingga penyusunan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) sesuai kebutuhan tumbuh kembang bayi.

Salah satu peserta seminar, Eti Nurhayati, mengaku mendapat banyak manfaat dari kegiatan tersebut.

"Materinya sangat bermanfaat, terutama tentang makanan sehat untuk bayi. Kami jadi lebih paham bagaimana memilih bahan makanan yang tepat," tuturnya.

Melalui kegiatan ini, KKM 26 IUQI Bogor berharap dapat berkontribusi dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pola hidup bersih dan sehat serta pemenuhan gizi seimbang bagi anak-anak.

Dengan kombinasi edukasi PHBS di sekolah dan seminar gizi balita bagi para ibu, kegiatan ini diharapkan mampu memberikan dampak nyata bagi peningkatan kualitas kesehatan masyarakat Kampung Sinarjaya. (Jamil)

Kelder Air Mancur, Saksi Sejarah Distribusi Air Bersih Bogor Resmi Jadi Cagar Budaya

Kelder Air Mancur, Saksi Sejarah Distribusi Air Bersih Bogor Resmi Jadi Cagar Budaya

BOGOR, dinamikanews.id – Perjalanan panjang distribusi air bersih di Bogor kini memiliki penanda bersejarah yang resmi diakui sebagai warisan budaya. Kelder Air Mancur, bangunan yang dibangun sejak tahun 1922, ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Pemerintah Kota dan Kabupaten Bogor.

Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Kahuripan, Tedi Kurniawan, menegaskan bahwa Kelder Air Mancur bukan sekadar bangunan, tetapi juga bukti nyata tata kelola air bersih yang sudah diperhatikan sejak masa kolonial.

"Sejak awal, fungsi kelder adalah sebagai indikator ketinggian air sekaligus pengendali debit. Dari titik ini pula, air dialirkan menuju Istana Bogor hingga Istana Jakarta, yang kemudian dikenal sebagai Overloop Kelder Obelisk," jelas Tedi di Bogor, Minggu.

Menurutnya, mata air Ciburial yang mengalir melalui Kelder Air Mancur dahulu mampu melayani wilayah luas, mulai dari Depok, Kota Bogor, Kabupaten Bogor hingga Jakarta. Saat ini, alirannya lebih difokuskan untuk masyarakat Kabupaten Bogor dan sebagian Kota Bogor melalui jaringan Tirta Kahuripan.

Penetapan Kelder Air Mancur sebagai cagar budaya ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Bupati Bogor Rudy Susmanto dan Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim, disaksikan oleh jajaran Forkopimda Kota dan Kabupaten Bogor, DPRD Kabupaten Bogor, TNI-Polri, Perumda Tirta Kahuripan, serta masyarakat.

Bupati Bogor Rudy Susmanto menekankan pentingnya menjaga warisan sejarah ini sebagai simbol sinergi antardaerah.

"Dengan status cagar budaya, manfaatnya bisa terus dirasakan hingga anak cucu kita. Bangunan ini punya nilai sejarah, budaya, sekaligus peran besar dalam mendukung kehidupan masyarakat dan perekonomian," ujar Rudy.

Sementara itu, Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim menyatakan bahwa peresmian ini bukan sekadar seremoni, melainkan bentuk penghormatan pada sejarah penyediaan air bersih.

"Kelder Air Mancur adalah saksi perjalanan panjang penyediaan air bersih untuk masyarakat. Alhamdulillah, hingga hari ini bangunan ini masih berfungsi, dan kini resmi menyandang status sebagai cagar budaya," ungkap Dedie.

Dengan peresmian ini, Kelder Air Mancur tidak hanya dikenang sebagai bangunan peninggalan kolonial, tetapi juga sebagai sumber kehidupan yang masih relevan hingga kini. Tirta Kahuripan berkomitmen untuk terus menjaga kelestarian sekaligus memastikan aliran air bersih tetap mengalir bagi masyarakat Bogor. (**)

8/18/25

Komunitas Ciliwung Depok Gelar Upacara HUT RI ke-80, Gaungkan Pesan Merdekakan Sungai dari Sampah

Komunitas Ciliwung Depok Gelar Upacara HUT RI ke-80, Gaungkan Pesan Merdekakan Sungai dari Sampah

DEPOK, dinamikanews.id – Dalam semangat kemerdekaan, Komunitas Ciliwung Depok menggelar upacara bendera peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia di tepi Sungai Ciliwung, Pancoran Mas, Kota Depok, Minggu (17/8/2025). Upacara sederhana namun penuh khidmat ini mengusung tema "Merdekakan Ciliwung dari Sampah dan Alih Fungsi Sempadan."

Upacara berlangsung unik dengan latar suara gemericik aliran sungai. Momen paling berkesan terjadi saat tiga mahasiswa pengibar bendera menaiki perahu karet menuju tiang bendera yang berada di tengah aliran Sungai Ciliwung, lalu mengibarkan Sang Merah Putih diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Ketua Panitia Pelaksana, Trisna Rengganis, mengatakan kegiatan ini menjadi wujud cinta tanah air sekaligus kepedulian terhadap lingkungan, khususnya kelestarian Sungai Ciliwung.

"Sebagai generasi penerus, kita harus mengisi kemerdekaan dengan kegiatan yang bermanfaat. Tahun ini kami menetapkan tema Merdekakan Ciliwung dari Sampah dan Alih Fungsi Sempadan agar semakin banyak pihak sadar pentingnya menjaga sungai," ujar Trisna.

Ia berharap, pesan yang digaungkan dalam upacara ini mampu menumbuhkan kesadaran kolektif, tidak hanya di kalangan pegiat lingkungan, tetapi juga masyarakat luas.

"Tidak hanya Ciliwung, semua sungai dari hulu hingga muara harus kita jaga bersama. Sungai harus bebas dari sampah dan alih fungsi sempadan agar tetap lestari bagi generasi mendatang," tegasnya.

Puluhan aktivis lingkungan dan masyarakat sekitar tampak antusias mengikuti jalannya upacara. Bagi mereka, menjaga sungai bukan hanya urusan lingkungan, tetapi juga bagian dari menjaga martabat bangsa. (**)

8/17/25

560 Warga Binaan Lapas Paledang Dapat Remisi HUT RI ke-80, 13 Langsung Bebas

560 Warga Binaan Lapas Paledang Dapat Remisi HUT RI ke-80, 13 Langsung Bebas

BOGOR, dinamikanews.id – Sebanyak 560 warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Paledang Bogor mendapat remisi khusus dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia pada Minggu (17/8/2025). Dari jumlah tersebut, 13 narapidana di antaranya langsung bebas setelah dinyatakan selesai menjalani masa pidana.

Penyerahan remisi dilakukan secara simbolis oleh Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, bersama Wakil Wali Kota Jenal Mutaqin, didampingi Kepala Lapas Kelas IIA Paledang, Muchamad Mulyana. Hadir pula Sekretaris Daerah Kota Bogor, Denny Mulyadi, serta unsur Forkopimwil dan Forkopimda yang menyaksikan prosesi tersebut.

Dedie menjelaskan, pemberian remisi merupakan agenda rutin pemerintah setiap tahun dalam momentum kemerdekaan, sebagai bentuk penghargaan atas perilaku baik warga binaan selama menjalani masa tahanan.

"Di Kota Bogor ada sekitar 560 warga binaan yang hari ini mendapatkan remisi. Dari jumlah itu, 13 orang dinyatakan bebas karena akumulasi masa tahanannya telah selesai. Remisi ini menjadi motivasi agar mereka berkelakuan baik dan lebih siap kembali ke masyarakat," ujar Dedie.

Ia menambahkan, warga binaan yang memperoleh remisi tahun ini rata-rata mendapat pengurangan masa tahanan minimal enam bulan.

Sementara itu, Kepala Lapas Kelas IIA Paledang Bogor, Muchamad Mulyana, menjelaskan bahwa para penerima remisi memiliki latar belakang kasus beragam, mulai dari narkotika, penipuan, hingga pencurian.

"Dari 560 orang yang mendapat remisi, 13 langsung bebas hari ini karena masa pidananya selesai. Harapannya, setelah kembali ke masyarakat, mereka tidak mengulangi kesalahan yang sama," kata Mulyana.

Ia menegaskan, program pembinaan di Lapas bertujuan agar warga binaan mampu menyesali kesalahan, memperbaiki diri, dan dapat berintegrasi kembali secara sehat di tengah masyarakat. (Ismet)

Rayakan HUT ke-80 RI, Solusi Bangun Indonesia Bagikan 500 Beasiswa

Rayakan HUT ke-80 RI, Solusi Bangun Indonesia Bagikan 500 Beasiswa

BOGOR, dinamikanews.id – PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI), bagian dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), kembali menunjukkan komitmennya terhadap pembangunan berkelanjutan dengan memberikan beasiswa bagi 500 siswa mulai dari tingkat sekolah dasar hingga menengah pertama di sekitar Pabrik Narogong, Bogor, Jawa Barat. Langkah ini menjadi wujud nyata kepedulian perusahaan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di lingkungan operasionalnya.

Selain itu, SBI juga meluncurkan program beasiswa GENILO (Genius Local) yang diberikan khusus bagi tiga siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) yang berhasil melanjutkan studi ke perguruan tinggi negeri. Program ini merupakan kelanjutan dari dukungan ekstrakurikuler yang dijalankan perusahaan untuk mendorong siswa mengasah kemampuan akademik maupun non-akademik.

Nur Lailiyah, General Affairs & Community Relations Manager Solusi Bangun Indonesia Pabrik Narogong, menegaskan bahwa program beasiswa merupakan bagian dari visi besar perusahaan untuk menciptakan masyarakat yang lebih berdaya saing.

"Kami percaya setiap anak memiliki hak yang sama untuk menggapai cita-cita. Melalui program beasiswa ini, kami ingin menjadi bagian dari perjalanan mereka menuju masa depan yang lebih baik, sekaligus membangun generasi berkelanjutan yang inovatif dan adaptif," ungkap Nur Lailiyah.

Salah satu penerima beasiswa GENILO, Mutiara Neilasalsyabila, turut menyampaikan rasa syukurnya. "Saya sangat berterima kasih kepada Solusi Bangun Indonesia Pabrik Narogong yang telah memberikan saya dukungan dan pengalaman luar biasa. Berkat program GENILO, akhirnya saya bisa lolos ke Perguruan Tinggi Negeri," ujarnya penuh haru.

Sejak awal pelaksanaannya, SBI Pabrik Narogong telah menyalurkan lebih dari 6.000 beasiswa melalui berbagai program, antara lain BISA PISAN (Solusi Bangun Indonesia Peduli Pendidikan), GENILO, dan EVE (Enterprise-Based Vocational Education).

Program-program tersebut dirancang untuk tidak hanya membantu siswa berprestasi, tetapi juga menumbuhkan minat belajar, meningkatkan keterampilan, serta mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan masa depan.

Dalam rangka memperingati 80 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, SBI Pabrik Narogong tidak hanya fokus pada program pendidikan. Perusahaan juga menggelar berbagai kegiatan kebersamaan dengan masyarakat sekitar.

Mulai dari pertandingan sepakbola perempuan yang berlangsung penuh semangat, hingga perlombaan kreatif bagi kelompok binaan, seluruh kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat rasa kebersamaan dan mempererat ikatan sosial antara perusahaan dengan masyarakat.

"Semangat kemerdekaan bukan hanya mengajarkan kita tentang arti perjuangan, tetapi juga bagaimana perusahaan bisa terus berkontribusi dan tumbuh bersama masyarakat secara berkelanjutan. Seluruh kegiatan ini tidak hanya menghadirkan keceriaan, tetapi juga memperkuat rasa memiliki antara perusahaan dan masyarakat sekitar," tutur Nur Lailiyah.

Rangkaian kegiatan perayaan HUT RI ke-80 ini menjadi momentum penting bagi Solusi Bangun Indonesia untuk kembali meneguhkan nilai persatuan, semangat gotong royong, serta warisan perjuangan para pendiri bangsa. Nilai-nilai tersebut sejalan dengan komitmen SBI Pabrik Narogong untuk menghadirkan manfaat nyata bagi masyarakat secara inklusif dan berkelanjutan. (Nan)

Featured

[Featured][recentbylabel2]

Featured

[Featured][recentbylabel2]
Notification
Aktifkan loncengnya jika ingin update artikel di web ini.
Done