Petugas dari UPF Puskesmas Sukaraja, yang langsung melakukan peninjauan dan pemeriksaan lapangan, Rabu (15/10/2025). |
BOGOR, dinamikanews.id — Sebanyak 12 warga di RW 07 Kampung Pasir Bagade, Desa Nagrak, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, dilaporkan sempat terjangkit virus Chikungunya dalam dua bulan terakhir. Saat ini, sebagian besar warga yang terdampak telah berangsur pulih setelah mendapatkan penanganan medis.
Kasus tersebut mendapat perhatian serius dari Unit Pelaksana Fungsional (UPF) Puskesmas Sukaraja, yang langsung melakukan peninjauan dan pemeriksaan lapangan pada Rabu (15/10/2025).
Berdasarkan hasil pemeriksaan dan keterangan warga setempat, gejala penyakit mulai muncul sejak Agustus 2025. Sebagian besar penderita mengalami demam tinggi, nyeri hebat di sendi, dan muncul ruam merah di kulit — gejala khas dari penyakit Chikungunya yang disebabkan oleh virus yang dibawa nyamuk Aedes aegypti.
Salah satu warga yang terinfeksi, Dede Sofiah, menceritakan kondisi yang dialaminya.
"Keluhannya panas, badan sakit semua, mau jalan saja tidak bisa sampai ngesot. Timbul juga ruam merah di seluruh badan. Dua hari terasa parah, lalu saya ke dokter, dikasih obat Alhamdulillah mulai ada penurunan," ujar Dede, Rabu (15/10/2025).
Dede mengaku, hingga kini masih merasakan nyeri di persendian, namun kondisinya perlahan membaik setelah menjalani pengobatan dan istirahat cukup.
Menindaklanjuti laporan warga, tim Puskesmas Sukaraja bersama perangkat Desa Nagrak telah melakukan pemeriksaan kesehatan, sosialisasi, dan survei lingkungan di wilayah terdampak.
Langkah ini dilakukan untuk memastikan tidak ada penyebaran baru dan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mencegah perkembangbiakan nyamuk di sekitar tempat tinggal.
Pihak Puskesmas juga mengimbau masyarakat agar lebih menjaga kebersihan lingkungan, menutup tempat penampungan air, serta mengubur barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.
"Kami terus memantau kondisi warga dan berkoordinasi dengan pemerintah desa. Upaya pencegahan sangat penting agar kasus serupa tidak meluas," ujar salah satu petugas kesehatan Puskesmas Sukaraja.
Kepala RW 07, Indra Kosasih, menyampaikan bahwa kasus ini menjadi pengingat pentingnya gotong royong warga dalam menjaga kebersihan lingkungan.
"Kami terus mengajak warga melakukan kerja bakti dan memperhatikan genangan air di sekitar rumah. Mudah-mudahan semua warga segera pulih dan tidak ada kasus baru," ucap Indra.
Chikungunya merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Gejalanya meliputi demam tinggi, nyeri sendi parah, lemas, dan ruam pada kulit.
Meski jarang menyebabkan kematian, penyakit ini dapat membuat penderitanya kehilangan tenaga dan aktivitas selama beberapa hari hingga berminggu-minggu. (**)