MBS Bumiayu Siapkan Kader Tarjih Sejak Dini, Fortasi Jadi Gerbang Ideologis Santri Baru - Dinamika News
News Update
Loading...

7/22/25

MBS Bumiayu Siapkan Kader Tarjih Sejak Dini, Fortasi Jadi Gerbang Ideologis Santri Baru

Retret Santri Baru MBS Bumiayu bersama Koramil Bumiayu.

BUMIAYU, dinamikanews.id Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School (MBS) Bumiayu kembali menunjukkan komitmennya sebagai pusat kaderisasi ulama dan intelektual Muhammadiyah. Melalui rangkaian orientasi dan pembinaan intensif santri baru tahun ajaran 2025/2026, MBS Bumiayu menegaskan bahwa pendidikan karakter dan ideologi bukan sekadar pelengkap, melainkan fondasi utama.

Selama dua pekan, mulai 7 hingga 20 Juli 2025, para santri baru digembleng melalui empat program utama: Retret Karakter, Idad Ibadah dan Skill, MPLS, serta Fortasi. Kegiatan ini dirancang bukan hanya untuk memperkenalkan lingkungan pondok, tetapi juga menanamkan nilai-nilai tarjih dan manhaj Muhammadiyah sejak awal.

"Penguatan ideologi Muhammadiyah menjadi fondasi utama. Kita ingin membentuk pribadi santri yang unggul, tidak hanya dalam ilmu tapi juga akhlak dan komitmen terhadap Islam berkemajuan," tegas Ustadz Bambang Wahyu Supriyanto, M.Pd., Kepala Bagian Tarbiyah sekaligus Kepala SMP MBS Bumiayu.

Ustadzah Wenny Nurul 'Aini, S.Pd.I., menegaskan bahwa penanaman ideologi tarjih penting untuk mencegah santri dari praktik keagamaan menyimpang.

"Sebagai Amal Usaha Muhammadiyah, MBS wajib menanamkan pemahaman Islam yang bersih dari takhayul dan sesuai tarjih," ujar alumni Pesantren MWI Banyumas dan mantan Ketua PCNA Gandrungmangu itu.

Mudir MBS Bumiayu, Kyai Utsman Arif Fatkha, Lc., M.Pd., menegaskan bahwa Tarjih dan MKCHM (Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah) adalah panduan utama.

"Tarjih adalah kompas praktik keagamaan, sementara MKCHM membingkai keseluruhan ajaran Islam dari akidah, ibadah, akhlak hingga muamalat," jelasnya.

Dengan rangkaian pembinaan yang menyentuh aspek spiritual, mental, sosial, dan intelektual, MBS Bumiayu menegaskan perannya sebagai benteng kaderisasi Persyarikatan Muhammadiyah.

Santri baru MBS tidak sekadar belajar hidup di pesantren. Mereka sedang menapaki jalan menjadi kader tarjih, ulama berkemajuan, dan intelektual Qur'ani — bekal menghadapi tantangan zaman dengan akidah yang lurus dan ilmu yang luas.

Empat Tahapan Pembinaan, Satu Tujuan: Santri Berkarakter dan Ideologis

  1. Retret Karakter dan Akhlak (7–8 Juli)
    Dibina oleh personel Koramil Bumiayu, program ini membangun integritas moral santri melalui pembiasaan perilaku mulia dan disiplin Islami.

  2. Idad Ibadah Praktis dan Penguatan Skill (9–15 Juli)
    Pembinaan intensif ibadah sesuai manhaj tarjih Muhammadiyah, dipadukan dengan pelatihan bahasa Arab dan Inggris. Dibimbing oleh Ustadzah Wenny Nurul 'Aini, Ustadz Muhammad Fatih, Lc., dan Ustadzah Azizah, S.Pd., program ini memperkuat aspek keagamaan dan keterampilan komunikasi.

  3. Masa Pengenalan Lingkungan Santri (MPLS) (16–17 Juli)
    Dengan dukungan Polsek Bumiayu, santri diajak mengenal ruang hidup pesantren sekaligus menerima pembinaan mental-psikologis remaja.

  4. Fortasi (Forum Ta'aruf dan Orientasi Santri Baru) (17–20 Juli)
    Menjadi puncak orientasi dan awal kaderisasi Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM). Diisi dengan pelatihan Hizbul Wathan, Tapak Suci, dan penguatan spiritualitas.

(Tarqum Aziz)

Share with your friends

Give us your opinion
Notification
Aktifkan loncengnya jika ingin update artikel di web ini.
Done