Pemkot Bogor Andalkan Aplikasi ‘Sahabat’ untuk Salurkan Bantuan ke Siswa Tidak Mampu
Kota Bogor, DINAMIKA NEWS -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor terus berinovasi dalam memastikan penyaluran bantuan sosial (bansos) pendidikan berjalan lancar dan tepat sasaran. Melalui aplikasi digital bernama 'Sahabat', Pemkot kini mempercepat proses pengajuan, verifikasi, hingga pencairan dana hibah bagi siswa kurang mampu di sekolah menengah swasta.
Penegasan ini disampaikan Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Hanafi, dalam pengarahan teknis kepada kepala SMA/SMK/MA swasta se-Kota Bogor yang digelar di Aula Dinas Pendidikan Kota Bogor, Jalan Pajajaran, Selasa (22/4/2025).
"Pertemuan ini kami gelar untuk menyamakan persepsi teknis pelaksanaan hibah bansos pendidikan bagi siswa miskin di SMA, SMK, dan MA swasta. Tujuannya agar tidak terjadi kesalahpahaman atau keterlambatan yang bisa menghambat proses penganggaran," ujar Hanafi.
Ia menekankan pentingnya pemahaman teknis dari seluruh pihak terkait agar mekanisme pengajuan dan pencairan berjalan efektif. Aplikasi Sahabat menjadi alat utama dalam sistem digitalisasi ini, di mana setiap sekolah diwajibkan mengunggah data siswa penerima bansos serta dokumen pengajuan pencairan dalam batas waktu yang telah ditentukan.
Untuk Tahun Anggaran (TA) 2025, sebanyak 97 sekolah swasta tercatat telah mengajukan permohonan bansos pendidikan, dengan total anggaran mencapai Rp3.119.000.000. Sementara untuk TA 2026, hingga kini sudah ada 70 sekolah yang mengajukan permohonan serupa.
"Bantuan akan disesuaikan dengan jumlah siswa miskin yang diverifikasi dari tiap sekolah. Jadi masing-masing kepala sekolah harus benar-benar memverifikasi dan mengunggah datanya agar bantuan bisa dianggarkan dan disalurkan," jelas Hanafi.
Ia juga mengingatkan bahwa pencairan dana hanya akan dilakukan jika sekolah mengajukan permohonan resmi disertai dokumen pendukung. Tanpa permohonan tersebut, meskipun anggaran sudah tersedia, dana tidak akan dicairkan.
"Dana hibah baru bisa dicairkan setelah sekolah mengajukan permohonan secara resmi. Kalau tidak ada permohonan, meskipun sudah dianggarkan, uangnya tidak akan turun," tutup Hanafi.
Langkah ini menunjukkan komitmen Pemkot Bogor dalam meningkatkan transparansi, efisiensi, dan akuntabilitas dalam penyaluran bantuan pendidikan, sekaligus menjadi model inovasi berbasis teknologi untuk daerah lain. (Ismet)