Tahlilan: Tradisi Islami untuk Mengenang dan Mendoakan Orang yang Telah Tiada
Tahlil malam ke 7 Almarhum Bapak Amir Amaludin Bin K.H TB Mala Suhenda, Blok H 25. |
Pada malam ke-7 setelah kematian, tahlilan dan Yasinan kembali dilakukan sebagai bentuk penghormatan terakhir sekaligus penguatan iman bagi keluarga yang ditinggalkan. Selain itu, malam ke-7 dianggap sebagai momen penting dalam persiapan almarhum untuk menghadap Allah SWT.
Seperti yang berlangsung pada Kamis, 6 Februari 2025, malam Jumat, di Perumahan Graha Arradea Ciherang RT 01 RW 12. Acara tahlilan ini diadakan untuk mengenang Almarhum Bapak Amir Amaludin bin K. H. TB. Mala Suhenda. Kegiatan tersebut dipimpin oleh Ustadz Tajul Syamsi, dengan diiringi pembacaan doa, tahlil, dan Yasin secara berjamaah.
Sejak malam pertama hingga malam ke-7, tahlilan dan Yasinan dihadiri oleh jamaah Masjid Al-Muttaqin, keluarga, serta tetangga almarhum. Selama acara berlangsung, dibacakan doa-doa serta ayat-ayat Al-Qur'an untuk memohon ampunan dan rahmat Allah SWT bagi almarhum. Selain itu, lantunan sholawat dan dzikir juga dipanjatkan sebagai bentuk ibadah dan penguatan iman bagi para hadirin.
Tahlilan bukan hanya sekadar tradisi, tetapi juga menjadi sarana mempererat silaturahmi antarwarga serta memperkuat rasa kebersamaan dalam menjalani kehidupan beragama. Semoga amal ibadah almarhum diterima oleh Allah SWT dan diberikan tempat terbaik di sisi-Nya. Aamiin.
(Ismet)