Kekeringan Melanda Kabupaten Bogor, Bupati Perintahkan Jajarannya Fokus Tangani Bencana Kekeringan
Saat ini pihaknya tengah memperkuat
tim penanganan kekeringan di Kabupaten Bogor yang terdiri dari BPBD, PDAM,
Damkar, PMI dan lainnya. Belasan armada tangki air milik BPBD dan PDAM terus
diturunkan untuk suplai air juga ditambah beberapa armada mobil Damkar yang
biasa untuk pemadaman api dimodifikasi untuk menyalurkan air bersih jika
kondisi sudah mendesak.
"Ini penting karena prediksi dari
BMKG kekeringan ini akan berlangsung sampai Oktober 2023 nanti. Pada prinsipnya
kekuatan kita melayani masyarakat sudah siap baik anggota maupun operasional
kendaraannya," ujar Bupati Bogor.
Perlu diketahui Pemerintah Kabupaten
(Pemkab) Bogor dengan Gerak Cepat (Gercep) melakukan penanganan kekeringan yang
terjadi di 109 Desa yang tersebar di 27 Kecamatan, bahkan per periode 03 Mei
2023 sampai 03 September 2023 Pemkab Bogor telah menyuplai air sebanyak
1.947.000 liter air bersih kepada 62.358 KK atau 210.835 jiwa masyarakat
yang ada di 109 Desa di Kabupaten Bogor.
"Sumber air saya perhatikan siap,
kami juga sudah menggandeng sekitar 20 pihak swasta yang berbisnis di bidang
air curah untuk mengoptimalkan suplai air kepada masyarakat mudah-mudahan
dengan ini kita bisa melayani masyarakat dengan maksimal," jelas Bupati
Iwan Setiawan.
Menurut Bupati Bogor, penanganan
bencana kekeringan ini dilakukan melalui dua mekanisme yakni penanganan jangka
pendek dan jangka panjang. Jangka pendeknya melalui bantuan langsung distribusi
suplai air bersih secara rutin ke wilayah terdampak kekeringan.
Jangka panjangnya membuat toren air
dan pembangunan sumur bor di wilayah rawan bencana kekeringan dengan melibatkan
DPKPP dan CSR perusahaan, juga mengoptimalkan sosialisasi antisipasi bencana
kekeringan kepada masyarakat oleh Diskominfo Kabupaten Bogor.
"Kepada seluruh masyarakat yang
ingin mendapatkan air bersih dapat menghubungi Call Center BPBD di 021-87914900
atau bisa di 021-87914800 atau Nomor Whatsapp di nomor 081210109002. Mudah-mudahan
manajerial penanganan kekeringan ini bisa rapi dibantu BPBD, Damkar, PDAM, PMI
juga Diskominfo sebagai tim publikasi secara terorganisir satu komando dari
BPBD," tegas Iwan Setiawan.
Lanjut Iwan Setiawan, untuk antisipasi
terjadinya bencana kebakaran di Kabupaten Bogor akibat cuaca panas musim
kemarau, petugas Damkar rutin melakukan penyemprotan terutama di lahan yang
mudah terbakar salah satunya TPAS Galuga.
"Penyemprotan merupakan deteksi
dini yang kita lakukan untuk antisipasi jangan sampai ada lahan terbakar
seperti yang terjadi di KBB beberapa waktu lalu," tandasnya. (Marwin)
Sumber Diskominfo Kabupaten Bogor