SDN Bangka 3 Kota Bogor Jadi Percontohan Sekolah Sehat Generasi Maju
Peluncuran program percontohan sekolah sehat generasi maju
tingkat Sekolah Dasar tersebut kerja sama Kemendikbudristek bersama Danone
Indonesia Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB), dan
Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor.
Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Anak Usia Dini,
Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen), Kemendikbudristek,
Dr. Iwan Syahril menyampaikan, ini merupakan aksi kongkrit dari kampanye
sekolah sehat, untuk membangun kolaborasi berbagai pihak untuk secara
bersama-sama dan terus menerus melakukan penerapan sekolah sehat dan
peningkatan kesehatan peserta didik.
"Upaya ini dilakukan untuk dapat untuk mewujudkan anak
Indonesia yang sehat, kuat, dan cerdas berkarakter guna mempersiapkan generasi
emas Indonesia 2045. Khususnya di Kota Bogor dan Bandung, konteks pasca pandemi
Covid-19 ini kualitas pola hidup sehat digulirkan. Saya ingin menyampaikan ada
50 sekolah, dalam 9 bulan kedepan mendapatkan intervensi Pola Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS),"kata Iwan.
Program masih kata Iwan Kemndikbudristek banyak yang telah
disupport Danone Indonesia, program kali ini juga disupport. Mudah-mudahan
dengan langkah ini menghasilkan sekolah sehat percontohan.
Pak wali menyampaikan
pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak. Mudah-mudahan hasil
dikemudian hari didapatkan oleh kita menuju generasi emas tahun 2045,"kata
Iwan.
Ditempat yang sama Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto,
menyampaikan ada tiga program yang diusung dalam sekolah sehat generasi maju
ini, dilihat ada modul, silabusnya, kontennya dan konsepnya. Selain terstruktur
ini sistemik, bukan hanya Danone Indonesia saja tapi ada FEMA IPB dan tentunya
Kemndikbudristek sebagai pengusung program.
Saya meminta lanjut Bima kepada Dinas Pendidikan khususnya
bidangnya yang membawahi betul-betul memastikan 6 atau 9 bulan kedepan di 20
Sekolah yang ada di Kota Bogor di awasi, jadi jangan sampai bergulir, tapi
pastikan modulnya gunakan semua terlibat harus ada kemudian harus ada evaluasi
harus ada ukuran-ukurannya mudah-mudahan berjalan lancar,"harap Bima.
Sementara itu, Vice President General Secretary Danone
Indonesia, Vera Galub Sugijanto menyampaikan, ini merupakan bentuk kolaborasi
mewujudkan generasi Indonesia yang maju, ada 50 sekolah di Jawa Barat yang
targetnya menjadikan sekolah sehat fisik, gizi dan imunisasi.
Pihaknya menggulirkan tiga program, pertama edukasi gizi dan
pola isi piringku. Kedua pemilihan sampahku tanggung jawabku, program ketiga
kantin warung anak sehat,"papar Vera.
Jadi lanjut Vera dalam program kesehatan, ada edukasi
memilih mengelola sampah sampai peningkatan kapasitas ibu ekonomi ibu kantin.
Ini untuk memenuhi program standar kesehatan anak.
Masih kata Vera anak harus konsumsi makanan bergizi,
aktivitas fisik tetap bergerak anak-anak
Kalau nutrisi bagus, edukasi berjalan dan tentunya harus ada
pola hidup bersih sehat sanitasi dan air bersih. Ini juga bagian menciptakan
budaya patuh kepada program imunisasi dari pemerintah karena untuk kesehatan
juga itu,"kata Vera.
Ini kolaborasi dengan komunitas, akademisi dan
lainnya.Sebelum dan setelah intervensi akan diukur oleh IPB university.
Mudah-mudahan 9 bulan kedepan 50 sekolah ini bisa berjalan lancar,"harap
Vera.
Tetapi ini tidak cukup untuk mengubah mainset dan behavior.
Tetapi yang dibutuhkan adalah kolaborasi. Ya, utamanya dengan berfokus pada 3S,
yaitu sehat bergizi, sehat fisik, dan sehat imunisasi," papar Vera.
Guru Besar FEMA IPB University, Sri Anna Marliyati
mengatakan, pihaknya bekerjasama dengan
Danone Indonesia, berfokus pada bidang
gizi.
Nanti kami lihat perkembangan dari gizi, pengetahuan dan
prilakunya. Kami akan ambil sampling dari 50 sekolah mudah-mudahan hasil bagus
ada efek dan dampak program ini," ujar Sri Anna Marliyati. (Ismet)