Wagub Jabar Beri Sinyal Akan Gelontorkan Bantuan, RSUD Untuk Naik Kelas - Dinamika News
News Update
Loading...

11/09/22

Wagub Jabar Beri Sinyal Akan Gelontorkan Bantuan, RSUD Untuk Naik Kelas

Bogor, Dinamika News -- Wakil Gubernur Jawa barat UU Ruzhanul Ulum konsen terhadap pengembangan pelayanan kesehatan di wilayahnya. Dalam kunjungannya ke RSUD Kota Bogor. Wagub beri signal akan menggelontorkan anggaran kembali untuk RSUD Kota Bogor.

"Mudah-mudahan di tahun mendatang Pemprov Jabar bisa membantu lagi. Mengingat masih banyak anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan infrastruktur di RSUD Kota Bogor," ujarnya saat ditanya awak media, Rabu (9/11/2022). 

Menurut Wagub, peran RSUD yang sangat strategis sebagai rumah sakit rujukan regional, sudah sepatutnya naik kelas dari rumah sakit tipe B menjadi rumah sakit tipe A. Dengan begitu, pelayanan kesehatan terhadap masyarakat akan berjalan optimal.

"Kita akan dorong agar terjadinya kenaikan kelas. Sehingga pelayanan kesehatan akan menjadi prima," ucapnya.

Diketahui, RSUD Kota Bogor telah mendapatkan bantuan dari Pemprov Jabar sebesar Rp 50 milliar pada awal tahun 2022 lalu. Bantuan tersebut diperuntukan untuk pembangunan Blok I dan IV. Selain Banprov, RSUD juga telah menerima bantuan dari dana alokasi khusus pemerintah pusat sebesar Rp 41,6 milliar. 

Namun jumlah kedua bantuan itu dinilai masih kurang. Mengingat, anggaran yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pembangunan kedua blok tersebut sebesar Rp280 milliar.

Saat ini, kedua sumber anggaran bantuan itu telah dipergunakan untuk membangun IGD, Bedah Cito dan ICU Cito di lantai I. Sedangkan di lantai II peruntukan untuk poliklinik. Baik blok 1 dan 2 telah berdiri 2 lantai bangunan. Rencananya, bangunan akan didirikan sebanyak 4 lantai. 

"Hasil monitoring saya secara langsung, progres pembangunan cukup positif. Merek barang yang akan digunakan pun sesuai dengan spesifikasi," tegas Wagub.

Sementara itu, Direktur Utama RSUD Kota Bogor, Ilham Chaidir mengungkapkan bila kebutuhan RSUD akan beberapa ruang medis sangat mendesak. Mengingat sering terjadinya pasien stagnan di IGD, poli, ICU dan bedah. 

"Antrian panjang sering terjadi. Sehari bisa mencapai 150 antrian. Akhirnya terjadi waiting list di IGD. Begitu pula di ruang bedah. Karena ruang beda RSUD hanya ada 5. Tidak seperti di RS lain," sebutnya.

Kini, pihaknya mengaku sedikit bernapas lega dengan adanya angin segar dari Wagub yang berencana akan menggelontorkan kembali Banprov pada tahun mendatang.  (Den)

Sumber Humas RSUD Kota Bogor

Share with your friends

Give us your opinion
Notification
Aktifkan loncengnya jika ingin update artikel di web ini.
Done