-->

Komisi VI DPR RI Pertanyakan Dirut Adhi Karya Kejelasan Pembangunan Tol Serang-Panimbang

Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Ananta Wahana
Jakarta, Dinamika News -- Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Ananta Wahana menanyakan soal kelanjutan pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang kepada PT Adhi Karya (Persero). Pasalnya, menurut legislator PDIP asal Banten itu, informasi terkait proyek pembangunan jalan tol Serang ke Panimbang simpang siur dan tidak terdengar lagi.

"Informasi proyek tol ini kan seolah-olah tenggelam. Sebetunya bagaimana kelanjutannya, apa kendalanya, dan apa solusinya," tanya Ananta kepada Dirut PT Adhi Karya, Entus Asnawi Mukhson saat rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI, di Gedung Nusantara I, Jakarta, Kamis (16/6/2022).

Padahal, kata Ananta, warga Banten membutuhkan informasi terkait itu. Soalnya, pembangunan ruas tol Serang-Panimbang diharapkan akan berdampak terhadap kondisi sosial dan ekonomi rakyat di wilayah selatan Banten.

Ananta mewanti-wanti Adhi Karya agar cermat dan hati-hati serta harus melakukan skenario-skenario jika rights issue itu tidak mencapai target.

"Perlu belajar dari apa yang terjadi pada rights issue Waskita Karya yang tidak target karena dapatnya sedikit. Bahkan sahamnya terus melorot sampai sekarang," ujarnya.

Kendati Ananta juga mengapresiasi BUMN-BUMN Karya, termasuk Adhi Karya yang ikut menyelesaikan ketika Banten ada proyek-proyek mangkrak saat itu sehingga kondisinya menjadi normal, membaik.

Sementara itu, dalam tanggapannya, Dirut PT Adhi Karya, Entus Asnawi Mukhson menyampaikan, bahwa pihaknya tetap konsen untuk merampungkan proyek-proyek jangan sampai terlewat.

Dia menjelaskan, untuk pembangunan ruas tol Serang-Panimbang sepanjang 84 kilometer (km) yang mulai dari tol Tangerang-Merak KM 64, Seksi 1 sudah selesai dan sudah diresmikan. "Seksi 1 sepanjang 26,5 km menghubungkan Serang-Rangkasbitung sudah dioperasikan pada 2021," ujarnya.

Sekarang, kata dia, proses pembangunan dilanjutkan pada Seksi 2 sepanjang 24,17 km menghubungkan Rangkasbitung-Cileles yang sedang dikerjakan pembangunan fisiknya. 
"Sementara untuk Seksi 3 itu menghubungkan Cileles dengan Panimbang sepanjang 33 km," imbuhnya.

Kemudian, Entus juga menjelaskan, ruas tol Serang-Panimbang ini 51 km yaitu Seksi 1 dan Seksi 2 adalah investasi. Sementara untuk Seksi 3 memang harus di sharingkan oleh pemerintah.

"Pemerintah sepakat menggunakan dana dari Cina 55 persen. Kemudian Wijaya Karya 22,5 persen, dan Adhi Karya 22,5 persen. Dan proyek tol Serang-Panimbang target selesai pada 2024," ungkapnya.

Terkait soal rights issue, Entus menjelaskan, bahwa hal itu dilaksanakan seiring dengan adanya suntikan dana melalui penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 1,97 triliun. 

Menurut Entus, Adhi Karya adalah perusahaan terbuka dengan kepemilikan saham pemerintah 51 persen. Dia berharap dengan PMN diiringi rights issue dapat mempertahankan komposisi supaya pemerintah tetap 51 persen dan publik 49 persen.

"Mudah-mudahan rights issue ini bisa diserap oleh masyarakat pemegang saham," katanya. (*/Nan) 

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel