-->

Banjir Bandang Hancurkan Puluhan Rumah Di Pamijahan Dan Leuwiliang

Puluhan Rumah Warga  di kecamatan Pamijahan dan  Leuwiliang  Hancur akibat Tersapu banjir Bandang Sungai Cianteun disertai Longsor yang terjadi Pada Rabu (22-Juni- 2022) sore pukul 16:00 wib hingga pukul 19:00 wib malam. (Rey)
Leuwiliang, Dinamika News – Akibat banjir bandang dan longsor yang terjadi pada waktu bersamaan di dua Kecamatan yakni Pamijahan dan Kecamatan Leuwiliang, mengakibatkan Puluhan Rumah milik warga rusak berat. Sementara beberapa rumah warga lainnya juga dinyatakan hilang terseret luapan sungai Cianteun yang terjadi pada Rabu (22/06/2022) pukul 16:00 wib pukul 19:00 wib malam.

Jul Chaidir Kepala Satuan Unit Pol PP Kecamatan Pamijahan mengungkapkan, bencana banjir bandang sungai Cianteun disertai longsor, terjadi pada Rabu Sore pukul 16:00 wib hingga malam pukul 18:30 wib yang memporak porandakan rumah rumah penduduk yang berdiri di sepanjang banyataran sungai Cianteun di Kampung Muara RT02/RW 01, Desa Cibunian.

"Sebanyak Puluhan rumah warga rusak berat, beberapa diantaranya hilang terseret banjir serta tertimbun longsor",kata Jul Chaidir Kanit Pol PP Pamijahan kepada Dinamikanews.

Dan akibat bencana tersebut lanjutnya, selain menghancurkan puluhan rumah, juga menewaskan satu orang warga bernama Aan 42 tahun.

"Satu orang Korban dengan kondisi tewas akibat tertimbun longsor bernama Ibu Aan 42 tahun sudah berhasil ditemukan. Sedangkan Umar 21 tahun sampai saat ini masih dalam pencarian dilokasi tak jauh dari ditemukannya jasad ibu Aan. Agar diketahui, ketebalan longsoran setinggi 3 meter",tukasnya.

Terpisah, Sekretaris Kecamatan Leuwiliang Iwan Darmawan menambahkan, bencana banjir bandang sungai Cianteun diserta Longsor juga menimpa dua desa di wilayahnya, yakni Desa Purasari dan Desa Puraseda.

"Sekitar 4 rumah warga yang berdiri di bantaran sungai hilang terseret banjir. Sementara satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak yang sempat hanyut beberapa meter, akhirnya berhasil ditemukan dalam keadaan selamat dengan kondisi tubuh penuh luka memar dan lecet."ungkapnya.

Kampol Agus Supriyanto Kapolsek Leuwiliang menambahkan, dari data sementara jumlah rumah warga yang rusak berat akibat longsor dan banjir bandang di Desa Puraseda dan Desa Purasari, sebanyak 12 rumah.

"Sampai saat ini kami masih terus melakukan pendataan untuk mengetahui berapa jumlah sebenarnya rumah rumah warga di dua desa itu yang rusak berat. Dan alhamdulilah akibat bencana tersebut tidak ada korban jiwa, meskipun ada satu keluarga yang awaknya sempat terseret banjir, namun bisa terselamatkan," pungkasnya. (Jef)

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel