-->

Museum Tanah dan Pertanian, Gelar Kongres Untuk Pertama Kalinya

Bogor, Dinamika News -- Museum Tanah dan Pertanian (MUSTANi), gelar Kongres Para Tanah untuk pertama kalinya di Indonesia,  ditunjuk oleh komunitas Jatiwangi Art Factory (JAF)kegiatan digelar pada 23 Maret 2021.

Kepala Museum Tanah dan Pertanian Rima Setiani  mengungkapkan MUSTANI mempunyai lima galeri salah satunya, galeri tanah, iklim dan lingkungan. Berawal dari adanya galeri inilah MUSTANI terpilih sebagai tempat digelarnya kongres.

Galeri ini menempati Gedung cagar budaya yang berdiri pada tahun 1905, sebagai Gedung yang digunakan sebagai Laboratorium Penelitian Tanah. "Galeri tersebut menampilkan beberapa aspek tentang tanah, yaitu proses pembentukan tanah, jenis-jenis tanah yang ditampilkan melalui koleksi monolith/artefak tanah dari berbagai wilayah di Indonesia," ujarnya, Rabu (23/3/2022).

Menurut Rima, koleksi yang dimiliki terdiri dari berbagai jenis batuan sebagai bahan induk pembentuk tanah, proses dan faktor-faktor pembentuk tanah, serta klasifikasi tanah. Karena tanah, menjadi salah satu materi yang terdekat dengan kehidupan manusia. 

Kepentingan tanah dalam kehidupan dibuktikan dengan mulainya peradaban manusia dari penggunaan alat-alat batu dan tanah, bercocok tanam dan bermukim.

"Lebih dari 50 jenis koleksi batuan dan jenis tanah tersimpan di lokasi ini. Koleksi Makromonolit di mewakili 10 ordo tanah yang ada di Indonesia dari 12 ordo tanah menurut klasifikasi tanah di dunia serta diorama ekosistem lahan yang menggambarkan keterkaitan antara tumbuhan, hewan, dan lingkunganya," jelas Rima.

Artinya tanah dalam kehidupan makluk hidup, kegiatan ini juga digelar Pameran dengan tema "Tanah Yang Berbunyi", mulai tanggal 23 Maret – 20 April 2022. Tujuan kegiatan unruk mengenalkan pada masyarakat mengenai tanah, budayanya dan diversifikasi produk tanah sehingga masyarakat lebih menyadari arti penting mengelola, memelihara dan memiliki tanah.

"Pameran yang digelar pada hari Rabu, 23 Maret 2022 hari ini dilaksanakan oleh pihak  Kongres Para Tanah dan Workshop. Kongres PARA TANAH ditasbihkan sebagai pembuka rangkaian kegiatan Konferensi New Rural Agenda yang akan diselenggarakan pada bulan Juni 2022 di Kassel Jerman," paparnya.

Kongres PARA TANAH, merupakan pernyataan bagian sentral dari praktik-praktik pelaku budaya dan komunitas akar rumput di wilayah lokalnya masing-masing, yang melibatkan aspek inderawi untuk terhubung dengan material tanah yang beragam, Kongres ini juga akan diikuti dengan Pameran KotaTerakota dan Workshop Suling Tanah juga Workshop Masker Tanah.

"Hasil Kongres Para Tanah di Museum Tanah dan Pertanian Bogor, akan dibawa dan ditampilkan dalam Konferensi New Rural Agenda di Jerman pada bulan Juni 2022. Penyelenggaranya Jatiwangi art Factory, sebuah komunitas seni di wilayah Majalengka – Jawa Barat yang berkolaborasi dengan MUSTANI," tambahnya.

Konferensi New Rural Agenda sendiri diselenggarakan dengan latar belakang, gelombang perubahan yang disebabkan oleh pembangunan telah menimbulkan banyak sekali proses transformasi, tidak hanya lansekap geografis dan kepadatan penduduknya yang terus melonjak, lansekap budaya dan sosial, atau politik juga turut berubah.

Di sisi lain, kemampuan masyarakat untuk mengolah sumber daya lokal yang dekat dan tersedia, memang telah terbukti dapat menjadi modal kultural yang efektif di dalam menghadapi persoalan-persoalan di lingkungannya. 

Praktik-praktik tersebut, berbasis di pedesaan dan di luar perkotaan, tidak hanya mengolah sumber daya di dalam artian menggunakan, di saat yang sama juga berperan di dalam merawat dan melindungi keberlangsungan sumber daya dan hidup antar sesama," tukasnya.

Dengan demikian, wilayah perdesaan menjadi lokus yang masuk akal untuk membicarakan keselamatan dan masa depan bersama di tengah-tengah hidup dari satu pandemi ke pandemi lainnya.

"Museum Tanah dan Pertanian, yang mempunyai tugas mengumpulkan dan memelihara koleksi benda tinggalan budaya tanah dan pertanian, kemudian mendokumentasikan, memperagakan koleksi tersebut serta mengkomunikasikannya kepada masyarakat yang mempunyai andil untuk turut serta mengajak masyarakat lebih aware dan turut berperan dalam merawat dan melindungi," ungkapnya. (Den)

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel