Orang Tua dan Komite Sekolah Gelar Aksi Damai, Tuntut Kepastian Belajar di SDIT Roudlotul Jannah - Dinamika News
News Update
Loading...

8/19/25

Orang Tua dan Komite Sekolah Gelar Aksi Damai, Tuntut Kepastian Belajar di SDIT Roudlotul Jannah

BOGOR, dinamikanews.id – Puluhan orang tua siswa yang tergabung dalam Aliansi Orang Tua Peserta Didik bersama Komite Sekolah SDIT Roudlotul Jannah menggelar aksi damai di halaman Gedung LPIT RJ, Jalan Veteran III, Banjar Wangi, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Selasa (19/8/2025).

Aksi ini digelar sebagai bentuk keprihatinan dan tuntutan atas kepastian keberlangsungan kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah, menyusul dinamika internal yang terjadi antara guru dan manajemen sekolah sejak akhir 2024 lalu.

Koordinator aksi, Hakiyudin, menjelaskan bahwa penerapan peraturan perusahaan, kode etik, hingga kewajiban penandatanganan pakta integritas dilakukan dengan sosialisasi yang minim dan tenggat waktu yang singkat. Kondisi tersebut memicu keresahan di kalangan guru.

"Selain pakta integritas yang minim sosialisasi, masalah berlanjut dengan adanya proses rekrutmen jabatan baru yang masih berjalan, sehingga menimbulkan kecemasan di kalangan guru. Bahkan muncul sanksi berjenjang kepada kepala sekolah dan wakasek kesiswaan yang berakhir pada pemutusan hubungan kerja," ungkap Hakiyudin.

Menurutnya, kekosongan jabatan penting tersebut berdampak langsung pada terganggunya pembelajaran. Salah satunya, kelas 6A kehilangan wali kelas setelah wakasek kesiswaan diberhentikan. Guru lain terpaksa bergantian mengajar, sementara beberapa waktu lalu siswa sempat diliburkan hingga tidak mendapatkan hak belajar.

"Kegiatan ekstrakurikuler pun ditiadakan selama dua pekan berturut-turut. Rangkaian ini jelas mengganggu stabilitas pembelajaran, bahkan berdampak pada kondisi psikologis siswa, khususnya kelas 6 yang sedang mempersiapkan ujian akhir," tegasnya.

Di tempat yang sama, perwakilan Komite Sekolah, Abdurrahman Effendi, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk mediasi, termasuk audiensi dengan guru, konfirmasi daring dengan Direktur LPIT pada 8 Agustus 2025, serta pertemuan dengan Ketua Yayasan pada 11 Agustus 2025. Namun, permasalahan tak kunjung selesai.

"Kami sudah melakukan berbagai langkah, tetapi tidak juga mendapat penyelesaian. Karena itu kami bersama orang tua akhirnya turun ke jalan dengan aksi damai ini. Tujuannya jelas, agar kepentingan siswa ditempatkan sebagai prioritas utama," ujar Abdurrahman.

Dalam aksi tersebut, orang tua dan komite sekolah mengajukan Pakta Integritas kepada Direktur LPIT RJ. Mereka menuntut komitmen menjaga keberlangsungan KBM sesuai kalender akademik mulai 20 Agustus 2025, penyelesaian masalah secara adil dan transparan, serta pelibatan komite dan perwakilan orang tua dalam setiap kebijakan yang berdampak langsung pada pembelajaran.

Selain itu, mereka juga meminta kesediaan Direktur LPIT untuk mengundurkan diri jika tuntutan diabaikan, termasuk pengembalian dana SPP, uang kegiatan, dan uang pangkal secara proporsional bila dalam waktu satu minggu permasalahan belum terselesaikan.

Sementara itu, Yandi, perwakilan Yayasan yang menemui massa aksi, belum memberikan keterangan resmi terkait tuntutan tersebut. (Nan)

Share with your friends

Give us your opinion
Notification
Aktifkan loncengnya jika ingin update artikel di web ini.
Done