Ketua Umum Masyarakat Pejuang Bogor (MPB), Atiek Yulis Setyowati dan Anggota DPR Provinsi Jawa Barat H. Ricky Kurniawan, LC. |
BOGOR, dinamikanews.id – Ketua Umum Masyarakat Pejuang Bogor (MPB), Atiek Yulis Setyowati, atau yang akrab disapa Bunda Atiek, membuktikan bahwa kepedulian terhadap lingkungan harus dibarengi dengan aksi nyata. Dalam berbagai kesempatan, ia tak segan menegur langsung warga maupun aparat ketika mendapati praktik yang merusak lingkungan, khususnya kebiasaan membuang sampah sembarangan.
"Kalau ada orang buang sampah di pinggir jalan, langsung saya colek kepala desa dan camatnya," ujarnya tegas di hadapan peserta diskusi publik, Jumat (8/8/2025), di Gedung Serbaguna 1, Komplek Perkantoran Pemkab Bogor.
Bagi Bunda Atiek, peneguran bukan sekadar formalitas. Ia meyakini bahwa kebiasaan buruk harus dihentikan dari sumbernya, dan edukasi harus berjalan beriringan dengan pengawasan. "Lingkungan bersih itu tanggung jawab bersama. Kalau kita diam, masalahnya tidak akan selesai," tambahnya.
Tak hanya mengandalkan teguran, MPB di bawah kepemimpinannya juga memprakarsai inovasi sederhana namun bermanfaat: pembuatan tong komposter dari galon bekas. Alat ini digunakan untuk mengolah sampah organik menjadi pupuk alami yang dapat dimanfaatkan warga. Inovasi ini diharapkan mampu mengurangi volume sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Galuga, yang saat ini sudah kelebihan beban.
Bunda Atiek menegaskan, MPB siap mendukung program Bupati Bogor dalam menyelesaikan persoalan sampah mulai dari tingkat desa, demi mewujudkan target Kabupaten Bogor Zero Waste. "Sampah harus selesai di tingkat desa. Kalau semua desa mandiri mengelola sampahnya, beban TPA akan jauh berkurang," ujarnya.
Pernyataan ini disampaikan dalam rangkaian Diskusi Publik bertema "Membangun Kesadaran Lingkungan di Era Digital", yang digelar oleh Ikatan Wartawan Online (IWO) Bogor Raya untuk memperingati Hari Ulang Tahun ke-13 organisasi tersebut. Diskusi ini menjadi wadah bertemunya tokoh masyarakat, pegiat lingkungan, akademisi, dan insan pers untuk mencari solusi inovatif dalam mengatasi permasalahan lingkungan di era serba digital.
Melalui momentum ini, MPB dan IWO Bogor Raya mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk ikut berperan aktif. Edukasi berbasis teknologi, pelatihan pengelolaan sampah, hingga penerapan sanksi bagi pelanggar kebersihan menjadi langkah-langkah yang dinilai perlu dijalankan secara konsisten.
"Kalau kita mau Bogor ini bersih, sehat, dan bebas sampah, kita semua harus bergerak. Bukan hanya bicara, tapi juga memberi contoh," tutup Bunda Atiek. (Nan)