The 19th Session of the Conference of the Parliamentary Union of OIC Member States (PUIC) yang digelar di Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Rabu (14/5/2025). |
Jakarta, DINAMIKA NEWS — Presiden RI Prabowo Subianto menyerukan persatuan dunia Islam dan menegaskan komitmen Indonesia dalam mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina. Seruan itu disampaikannya saat membuka The 19th Session of the Conference of the Parliamentary Union of OIC Member States (PUIC) yang digelar di Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Rabu (14/5/2025).
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menekankan bahwa penderitaan rakyat Palestina telah berlangsung terlalu lama dan dunia Islam tidak bisa lagi hanya berhenti pada wacana serta resolusi kosong.
"Sudah tiba waktunya, jangan sekadar berdiskusi, jangan menyusun resolusi-resolusi lagi. Rakyat Palestina terlalu lama menjadi korban, mereka membutuhkan keberpihakan dan tindakan nyata," tegas Presiden.
Presiden menegaskan bahwa Indonesia akan terus berdiri bersama Palestina, memperjuangkan hak mereka untuk merdeka, dan menjadi suara bagi keadilan di forum internasional. Ia menyerukan kepada seluruh negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk menyatukan langkah demi tujuan bersama umat.
"Perjuangan ini akan makin kuat bila negara-negara Islam yang mewakili seperempat umat manusia bisa bersatu. Saatnya kita mengesampingkan perbedaan, menghentikan rivalitas, dan mengutamakan keselamatan umat Islam," imbuhnya.
Dalam sambutannya, Presiden Prabowo mengajak peserta konferensi untuk meneladani pemimpin-pemimpin besar dalam sejarah Islam, seperti Salahuddin Al-Ayyubi, Umar bin Khattab, dan Muhammad Al-Fatih. Menurutnya, kekuatan sejati pemimpin Islam terletak pada kasih sayang, kemanusiaan, dan perlindungan terhadap kaum lemah.
"Di dunia yang penuh kebencian dan kekerasan, kita butuh kepemimpinan yang membawa kedamaian, bukan dendam," kata Presiden.
Presiden Prabowo juga menyerukan pentingnya dunia Islam merebut kembali peran strategis dalam sains dan teknologi sebagai jalan untuk mengangkat kesejahteraan umat.
"Islam pernah memimpin dunia dalam peradaban dan ilmu pengetahuan. Kita harus kembali ke sana — bukan dengan emosi, tapi dengan kerja keras, persatuan, dan visi masa depan," tutupnya.
Konferensi PUIC ke-19 ini menjadi panggung bagi Indonesia untuk menegaskan posisinya sebagai bangsa yang vokal dalam memperjuangkan keadilan global dan mempererat solidaritas antarnegara Islam. Seruan Prabowo bukan sekadar retorika, tetapi ajakan konkret untuk mengubah empati menjadi aksi nyata. (**)