![]() |
Direktur Eksekutif Jaringan Informasi dan Advokasi Iwan Kusmawan |
Dinamika News, Bogor -- Gonjang Ganjing terkait issu Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja telah menimbulkan Respon dan Reaksi yang sangat Negatif dari kalangan Serikat Pekerja/Serikat Buruh diseluruh Indonesia.
Pasalnya karena dari awal issu tersebut bergulir banyak pihak yang cuci tangan, seolah belum ada draft dan DPR belum menerima draft dan berbagai sanggahan lainnya.
Disisi yang lain para Serikat Pekerja/Serikat Buruh justru telah mendapatkan beberapa draft yang beredar dan terus mempelajari.sekalipun Kemenko pernah mengundang para pimpinan Konfederasi/Federasi justru informasinya semakin tidak sinkron seperti yang terjadi dilapangan.ini membuktikan bahwa Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja direncanakan secara terselebung dan oafa akhirnya menimbulkan reaksi keras Penolakan. Ditambah desakan waktu yang diberikan kepada DPR harus selesai dalam waktu dekat.
Direktur Eksekutif Jaringan Informasi dan Advokasi Iwan Kusmawan menilai bahwa rencana yang digagas pemerintah terlalu mendesak dan tidak transparan dengan rencana yang diharapakan terkait Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja. Sehingga respon maupun reaksi Penolakan itu Wajar dan Seharusnya di TOLAK.
![]() |
11 Kluster yang menjadi pertanyaan di kalangan pekerja |
Sebaiknya Pemerintah menggunakan sarana Hubungan Industrial melalui lembaga Tripartit baik Pusat, Propinsi dan Kab/Kota termasuk yang Serikat Pekerja/Setikat Buruh yang diluar Tripartit juga diberikan saran komunikasi akan lebih baik lagi kalau lembaga pemerhati ketenagakerjaan juga turut dilibatkan untuk melakukan kajian.
Selama transparansi tidak dilakukan maka penolakan akan semakin tajam dan kemungkinan yang terjadi menimbulkan korban. (Red)