Merdeka Institute: Ketua Umum PWI Harus Pemegang "Kartu Biru" yang Bersih dan Taat Kode Etik - Dinamika News
News Update
Loading...

8/24/25

Merdeka Institute: Ketua Umum PWI Harus Pemegang "Kartu Biru" yang Bersih dan Taat Kode Etik

Mulia Siregar/Merdeka Institute.

JAKARTA, dinamikanews.id  Direktur Eksekutif Merdeka Institute, Mulia Siregar, menegaskan bahwa calon Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) periode 2025–2030 haruslah sosok berintegritas, bersih, serta taat pada Kode Etik Jurnalistik.

Menurut Mulia, pemimpin PWI merupakan role model bagi ribuan jurnalis di Indonesia. Karena itu, pemilih di Kongres Persatuan PWI diminta lebih selektif dalam menentukan pilihan.

"Track record bisa dilihat dari rekam jejak kariernya, ketaatan memegang kode etik jurnalistik, dan perilaku sosialnya. Ketua ada Umum PWI haruslah figur yang bisa diteladani," ujarnya di Jakarta, Selasa (12/8/2025).

Mulia mengaku prihatin atas konflik internal yang sempat memunculkan dualisme kepemimpinan di tubuh PWI. Menurutnya, hal itu mencederai marwah organisasi wartawan tertua di Indonesia, apalagi jika dipicu persoalan uang.

"Pemegang Kartu Biru (kartu UKW PWI) harus menjaga marwah PWI sebagai organisasi profesi wartawan dengan integritas tinggi," tegasnya.

Ia juga menekankan agar Kongres Persatuan PWI yang akan digelar di Karawang, Jawa Barat, pada 29–30 Agustus 2025 berjalan bersih, akuntabel, dan bebas dari praktik transaksional maupun politik uang.

"Bagaimana bisa menjadi teladan kalau proses pemilihannya justru diwarnai politik uang, membeli suara, atau transaksi jabatan?" tandasnya.

Menjelang Kongres, sejumlah nama mulai mencuat sebagai bakal calon Ketua Umum PWI Pusat periode 2025–2030. Ada tujuh kandidat yang ramai diberitakan media, yaitu Hendry Ch Bangun (Ketum PWI hasil Kongres Bandung), Zulmansyah Sekedang (Ketum PWI hasil KLB Jakarta), Atal S. Depari (Ketum PWI Pusat 2018–2023), Teguh Santosa (Ketua Bidang Luar Negeri PWI 2013–2018 dan anggota Dewan Kehormatan 2018–2020), Munir (anggota Dewan Kehormatan PWI kubu Zulmansyah), Johnny Hardjojo (Ketua Dewan Penasihat PWI Jaya) dan Rusdy Nurdiansyah (Ketua PWI Kota Depok).

Mulia berharap para pemilik suara di Kongres lebih mengedepankan integritas dan profesionalisme, bukan kepentingan sesaat.

"PWI harus dipimpin oleh sosok yang bersih, taat kode etik, dan memiliki semangat membangun organisasi, bukan merusaknya," pungkasnya. (**)

Share with your friends

Give us your opinion
Notification
Aktifkan loncengnya jika ingin update artikel di web ini.
Done