 |
| Syaikh R. Mukhtar Al-Bughuri. |
BOGOR, dinamikanews.id – Sejarah dan identitas sebuah bangsa tidak hanya terpatri dalam catatan tertulis, tetapi juga hidup dalam silsilah keluarga yang diwariskan lintas generasi. Salah satu garis keturunan yang menarik untuk ditelusuri adalah silsilah Sribaduga Maharaja Prabu Siliwangi, Raja Sunda Pakuan Pajajaran yang berkuasa pada tahun 1482–1521, hingga keturunan terakhir yang tercatat, Syaikh R. Mukhtar Al-Bughuri di Mekah.
Penelusuran ini didokumentasikan oleh Ahmad Fahir Al-Bughuri, Khodim Majelis Dzikir Sholawat & Manaqib At-Tawassuth Bogor. Ia menyebut bahwa penyusunan silsilah ini bukan sekadar memaparkan nama-nama tokoh, tetapi juga menjadi jembatan untuk memahami kesinambungan budaya Sunda dengan perkembangan dakwah Islam.
Dari Pakuan Pajajaran ke Jejak Islam di Tatar Sunda
Sribaduga Maharaja Prabu Siliwangi dikenal sebagai penguasa legendaris yang membawa kemakmuran di Pakuan Pajajaran, Bogor. Selepas masa kekuasaannya, garis keturunannya mengalami transformasi besar: dari pewaris tahta kerajaan Sunda menjadi tokoh penyebar Islam di berbagai daerah Jawa Barat, bahkan hingga ke Mekah.
Rangkaian garis keturunan tersebut meliputi:
-
Prabu Mundingsari Ageung
-
Prabu Mundingsari Alit
-
Prabu Rangga Mantri / Sunan Parung, Talaga
-
Prabu / Syaikh Aria Kikis, Banjaran
-
Syaikh / Dalem Sagala Herang, Subang – R. Aria Wangsa Goparana
-
Raja Gagang Cikundul, Cianjur / Dalem Wiratanu I – R. Jayasasana
-
Dalem Wiratanudatar II – R. Wira Manggala
-
Dalem Wiratanudatar III – R. Astra Manggala
-
Dalem Wiratanudatar IV – R. Sabirudin
-
Dalem Wiratanudatar V – R. Muhidin
-
Dalem Wiratanudatar VI – R. Noh Wiranagara
-
Dalem / Bupati Bogor – R. Natanagara / Syaikh Attarid Al-Bughuri
-
Syaikh R. Mukhtar Al-Bughuri, Mekah
Perjalanan panjang ini menunjukkan proses islamisasi di Tatar Sunda yang berjalan damai melalui jalur keluarga kerajaan. Para keturunan Prabu Siliwangi berperan sebagai dalem (kepala wilayah) sekaligus tokoh agama, yang memadukan kepemimpinan politik dan spiritual.
Salah satu figur penting adalah Syaikh Attarid Al-Bughuri, Bupati Bogor sekaligus ulama yang menandai titik pertemuan antara tradisi Sunda dan nilai-nilai Islam. Puncak perjalanan ini terwakili oleh Syaikh R. Mukhtar Al-Bughuri yang menetap di Mekah, menandakan bahwa garis keturunan Sunda telah menembus pusat peradaban Islam dunia.
Menurut Ahmad Fahir Al-Bughuri, pelestarian silsilah ini penting untuk mengingatkan generasi muda bahwa identitas budaya dan agama saling melengkapi.
"Silsilah ini adalah cermin sejarah, menghubungkan kejayaan Sunda dengan cahaya Islam," ujarnya. (**)
